Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bapak Kos Pemakan Kucing di Semarang Ngaku Pernah Periksa ke Dokter, tapi Tak Diberi Obat Diabetes

Nuryanto alias NY (62) pemakan daging kucing di Semarang, Jawa Tengah, mengaku pernah berobat diabetes ke dokter, tetapi tak diberi obat.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Bapak Kos Pemakan Kucing di Semarang Ngaku Pernah Periksa ke Dokter, tapi Tak Diberi Obat Diabetes
Istimewa
Polisi mendatangi rumah NY pemakan daging kucing di Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Rabu (7/8/2024). Nuryanto alias NY (62) pemakan daging kucing di Semarang, Jawa Tengah, mengaku pernah berobat diabetes ke dokter, tetapi tak diberi obat. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi Nuryanto alias NY (62) yang mengonsumsi daging kucing di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Pemilik kos-kosan di belakang Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengaku telah mengonsumsi daging kucing sejak delapan tahun lalu.

Menurut NY, dia memakan daging kucing sejak terkena diabetes.

"Saya kena diabetes sejak umur 54 tahun, sejak mulai saat itu saya konsumsi daging kucing," jelas Nuryanto di Mapolrestabes Semarang, Kamis (8/8/2024), dilansir TribunJateng.com.

Hasrat NY untuk memakan daging kucing muncul setelah mendengar informasi dari kakak kandungnya.

Informasi itu bahwa daging kucing berkalori rendah sehingga cocok untuk pengidap diabetes sepertinya.

NY mengaku sudah jengah dengan sakit diabetesnya yang sudah parah dan tak kunjung sembuh.

BERITA TERKAIT

Apalagi, dirinya telah berobat berulang kali ke dokter di wilayah Gunungpati, tetapi tak diberi obat.

"Saya sempat berobat ke dokter di Gunungpati. Namun, tidak diberi obat," tutur NY.

Selain itu, dirinya menyatakan tak mempunyai uang untuk membeli daging sapi atau ayam ketika ingin mengonsumsi daging.

Meski memiliki lima kamar kos, tetapi harga sewanya dipatok harga sangat murah untuk ukuran di Kota Semarang.

Baca juga: 5 Populer Regional: Bapak Kos Makan Kucing di Semarang - Sumpah Pocong Saka Tatal dan Iptu Rudiana

Adapun NY mematok harga Rp500 ribu per tiga bulan atau tiap kamar Rp167 ribu per bulan.

Alasannya mematok harga murah lantaran kawasan kosnya rawan banjir.

"Ya tidak ada uang karena usaha kos sangat murah," terangnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas