Profil Ida Bagus Ardana, Mantan Bupati Jembrana yang Ditemukan Tewas Bersama Istrinya
Berikut profil Ida Bagus Ardana, mantan Bupati Jembrana yang ditemukan tewas bersama istrinya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Ida Bagus Ardana, mantan Bupati Jembrana yang ditemukan tewas bersama istrinya.
Dikutip dari jembranakab.go.id, Ida Bagus Ardana merupakan Bupati Jembrana yang ke-7.
Dia memimpin Kabupaten Jembrana menggantikan Bupati Letkol Liek Rochadi.
Periode pertama Ida Bagus Ardana menjabat pada tahun 1980-1985.
Sedangkan periode kedua antara tahun 1985-1990.
Ia mulai resmi menjabat pada 26 Agustus 1980 dan berakhir di 27 Agustus 1990.
Jabatan Ida Bagus Ardana kemudian digantikan oleh Bupati Ida Bagus Indugosa, S.H.
Ida Bagus Ardana sendiri memiliki gelar Doktorandus (Drs).
Drs ini adalah gelar yang diadopsi dari dunia pendidikan di Belanda.
Pada zaman sekarang, Drs setara dengan strata 1 atau S-1.
Dirangkum dari Tribun-Bali.com, Ida Bagus Ardana memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ia dipercaya jadi Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Tingkat II Jembrana.
Saat meninggal, Ida Bagus Ardana sudah berumur sekitar 80 tahun.
Baca juga: Kepala Lingkungan Ceritakan Penemuan Mayat Mantan Bupati Jembrana dan Istri, Tercium Aroma Busuk
Sosok di mata tetangga
Diberitakan sebelumnya, Ida Bagus Ardana ditemukan meninggal bersama istrinya pada Kamis, (8/7/2024).
Jasad keduanya tergelak di dalam rumah Jalan Gurita IV, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.
Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita mengenal sosok mantan Bupati Jembrana sebagai pribadi baik.
Ida Bagus Ardana bukan orang tertutup, ia kerap bersosialisasi dengan tetangga.
Bahkan, saat ada permasalahan, yang bersangkutan menyelesaikan secara komunikatif.
"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir, beliau terhalang tidak bisa keluar karena ada parkir orang. Itu (kejadian) sudah lama, lalu kalau ada apa menelepon. Misal rumput depan belum dipotong," katanya dikutip dari Tribun-Bali.com.
Bramandita melanjutkan, ia kerap melihat Ida Bagus Ardana berolahraga.
Mendiang jalan-jalan di sekitar lingkungan rumahnya.
Sementara peremuan terakhir Ida Bagus Ardana dan Bramandita terjadi pada lima bulan lalu.
"Saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," akunya.
Detik-detik penemuan jasad
Bramandita membagikan kronologi penemuan jasad Ida Bagus Ardana dan sang istri.
Semua bermula saat anak keduanya hendak mencari ayah dan ibunya.
Rumah kala itu terlihat kotor tidak terawat.
Sang anak yang kesulitan masuk karena pintu pagar terkunci melaporkan ke warga dan Bramandita.
Sebagai kepala lingkungan, Bramandita langung menuju lokasi dan mendapati pintu rumah dalam kondisi terkunci.
"Saya ditelepon tetangga, sekitar pukul 18.35 WITA, rumah Pak Ardana 3 hari dikunci, dilihat kotor rumahnya, lalu kami masuk, saya motong gembok dari dalam dibantu warga pakai gerinda, lalu ditemukanlah mayat Pak Ardana," bebernya.
Diketahui jasad pasangan suami istri ditemukan di lokasi berbeda.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jenazah Eks Bupati Jembrana Bali & Istri, Ada Bau Menyengat, Warga Beri Kesaksian
Jasad Ida Bagus Ardana ditemukan di area dapur. Sedangkan sang istri berada di dalam kamar.
"Istrinya di kamar, untuk istrinya kamarnya terkunci, sudah mengeluarkan bau busuk," urainya.
Warga lalu melaporkan penemuan jasad pasutri ke Polsek Densel untuk dievakuasi.
Hingga berita ini ditulis, polisi belum memberikan keterangan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul MISTERI Penyebab Kematian Pasutri di Jalan Gurita Denpasar, Ada Bercak Ini di Jenazah IB Ardana
(Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Bali/Adrian Amurwonegoro)