Pengakuan Doli Manurung, Tak Terlibat Pembacokan Prada Defliadi dan Dianiaya Oknum TNI di Rumah
Prada Defliadi mengalami kebutaan di mata kiri usai dibacok ormas dan geng motor. Salah satu tersangka mengaku tak terlibat aksi pembacokan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Doli Manurung melaporkan sejumlah anggota TNI ke Denpom Medan atas kasus penganiayaan, penculikan serta penjarahan.
Doli Manurung yang ditetapkan sebagai tersangka pembacokan Prada Defliadi masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Diduga Doli Manurung dijemput paksa oknum TNI dan disiksa sebelum diserahkan ke petugas kepolisian.
Doli Manurung mengaku tidak terlibat dalam kasus pembacokan yang terjadi pada Minggu (4/8/2024) dini hari.
Ketua Ranting Ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sekip tersebut hanya mengenal Pratu AS yang ada di lokasi pembacokan.
"Kalau yang dibacok itu aku enggak tahu. Aku mau berdamai dengan yang baju merah, si Sianturi (Pratu AS) itu, aku mau berdamai karena aku sama dia saja bermasalah," paparnya, Minggu (11/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Saat kejadian, Doli hendak memukul Pratu AS, namun dirinya justru terjatuh dan dihajar oknum TNI.
Doli tak mengetahui aksi pembacokan karena dirinya tak sadarkan diri.
Setiba di rumah, Doli mendengar suara keributan dan meneriakinya perampok.
"Pas aku buka kamar, orang itu udah di depan kamarku di lantai tiga, ramai memakai baju hitam semua. aku sempat berteriak mereka itu rampok."
"Baru kata baju merah itu 'ini kau tadi mau mukul aku kau kan. Jadi aku bilang, aku engga tahu kau angkatan," bebernya.
Baca juga: Sosok 3 Tersangka Pembacokan Anggota TNI di Medan yang Masih Buron, Mata Kiri Korban Alami Kebutaan
Di hadapan ibu kandungnya, Doli dihajar oknum TNI dan dimasukkan paksa ke mobil.
"Di situ aku dipukuli di dalam kamar pakai tangan kosong, dilempar kursi, tongkat mama ku itu (dipakai untuk jalan) dibawa dari lantai bawah dipukuli pakai itu, pakai skiping. Dari lantai tiga dipukul sampai bawah," tukasnya.
Di dalam mobil, Pratu AS mengatakan aksi pembacokan yang dilakukan gerombolan ormas dan geng motor mengakibatkan Prada Defliadi mengalami kebutaan di mata kiri.