Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswi PPDS Undip Meninggal Dunia, IDI Jateng: Sekolah Spesialis Itu Tekanannya Luar Biasa

IDI Jawa Tengah buka suara soal meninggalnya mahasiswi PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Mahasiswi PPDS Undip Meninggal Dunia, IDI Jateng: Sekolah Spesialis Itu Tekanannya Luar Biasa
Handout/Tribun Jateng
Dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar kos kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah turut memberikan tanggapan soal meninggalnya dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

Koban yang bernama Aulia Risma Lestari ini, meninggal dunia di kosnya.

Ia diduga mengakhiri diri sendiri lantaran tak kuat dengan adanya bullying yang ia terima.




Ketua IDI Jateng, Telogo Wismo, mengatakan pihaknya mendorong polisi untuk mengusut kasus ini.

Selain itu, pihak IDI Jateng meminta PPDS Undip untuk membuat tim tersendiri guna mengevaluasi fisik dan kesehatan mental pada peserta didik.

Ia juga menuturkan, sekolah spesialis itu punya tekanan yang berat.

"Karena sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik itu tekanan fisik maupun tekanan psikis," tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.

BERITA TERKAIT

Ia menuturkan, dokter itu berhadapan dengan manusia yang butuh kecepatan dan ketepatan untuk bertindak.

Dokter juga harus bisa siaga kapanpun, karena pasien tak hanya datang saat pagi dan siang saja.

"Karena sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik itu tekanan fisik maupun tekanan psikis," tuturnya.

Namun, IDI Jateng tak bisa menjawab soal jam kerja dari PPDS.

Baca juga: Buntut Dibekukannya PPDS Anestesi Undip, RSUP Dr Kariadi Semarang Ikut Terdampak

"IDI tidak bisa menjawab mungkin Undip yang mempunyai kewenangan untuk menjawab," imbuhnya.

Pihak IDI pun telah membuka ruang aduan. Namun hingga saat ini pihaknya belum ada aduan.

"Jika ada kami akan membantu sehubungan dengan pekerjaan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas