Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iptu Rudiana Disebut Dirigen Kasus Vina Tapi Lolos Pemeriksaan di Bareskrim

Muchtar Effendi ibaratkan Iptu Rudiana sebagai dirigen dalam sebuah orkestra, dia yang mengarahkan alur cerita Vina tapi lolos pemeriksaan Bareskrim.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Iptu Rudiana Disebut Dirigen Kasus Vina Tapi Lolos Pemeriksaan di Bareskrim
Tribunnews
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengkonfirmasi terkait pemberitaan yang beredar bahwa Iptu Rudiana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek di Cirebon. Muchtar Effendi mengibaratkan Iptu Rudiana sebagai dirigen dalam sebuah orkestra, dia yang mengarahkan alur cerita Vina tapi lolos pemeriksaan di Bareskrim. 

Namun, Linda meragukannya.

"Bukti apa yg mereka punya, hanya ingatan, 8 tahun kok ingat detail," tulis Linda sembari memberi emoticon tertawa ngakak.

Isi chat ubah waktu peristiwa

Bukti elektronik berupa riwayat chat antara Vina dan Widia, teman dekatnya, yang telah diekstraksi tersebut mengubah alur peristiwa.




Pesan singkat di ponsel Vina yang sudah diekstraksi itu berada di tangan Kuasa Hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu.

Di dalam isi HP Vina tersebut menunjukkan masih ada percakapan dengan Widi sekitar pukul 22.14 WIB.

"Yang paling mengesankan dari bukti percakapan ini adalah percakapan antara Vina kepada Widi pukul jam 22, menit 14, detik 10. Di situ ada SMS dari Vina kepada Widi yang mengajak untuk keluar jalan-jalan, dijemput kalau mau, jadi itu menjelaskan dengan terang bahwa di jam 22.14 menit, Vina masih hidup," ujar Edwin seperti dikutip dari iNews TV yang mewawancarai secara ekslusif yang tayang pada Kamis (8/8/2024).

Kesaksian Mega dan Widia

Keduanya lalu bercerita kejadian sebelum Vina tewas. Mereka mengingat Vina ingin menginap di rumah Widi pada Sabtu 27 Agustus 2016.

BERITA TERKAIT

Vina mengirimkan pesan singkat kepada Widi untuk menjemput di depan gang rumahnya di Cirebon.

Widi dan Mega lalu menjemput Vina di lokasi yang telah ditentukan. Sesampainya di rumah Widi, Vina meminjam uang Rp 50 ribu untuk membeli mie instan serta pembalut.

Vina berjanji akan mengganti uang tersebut pada malah hari.

Kekasih Eky itu akan mendatangi rumah kakaknya Marliyana untuk meminta uang.

Tak lama kemudian sekira pukul 15.00 WIB, Vina dibonceng Mega mendatangi kontrakan Marliyana.

Sepulang dari kontrakan sang kakak, sepeda motor Mega dan Vina dipepet oleh Eky.

Vina dan Eky lalu menjauh dari Mega untuk mengobrol. Mega sempat mendengar ucapan Vina.

"Sekelebat ada kata-kata kenapa kamu selingkuh," kata Mega.

Kemudian, Vina meminta izin kepada Mega untuk pulang bersama Eky.

Mega akhirnya pulang sendirian ke rumah Widi. Sekira pukul 17.30 WIB, Vina ditemani Eky tiba di rumah Widi.

Eky lalu kembali pergi. Sementara Vina mandi dan meminjam pakaian Widi. Alasannya, Vina ingin malam mingguan bersama Eky.

"Aku mau minjam baju kamu dong yang ini dia bilang kayak gitu. Emang baju yang mana? aku juga agak gimana maksudnya pemberian dari mantan pacar saya dulu nanti marah dianya," kata Widi.

Pernyataan kuasa hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu soal ektraksi ponsel Vina akhirnya dipatahkan oleh Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri.
Pernyataan kuasa hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu soal ektraksi ponsel Vina akhirnya dipatahkan oleh Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri. (Tribunnews.com)

Namun Vina mengaku hanya meminjam sebentar. Tak hanya pakaian. Vina juga meminjam sandal dan celana pendek.

Vina juga berpesan kepada Widi agar tidak tidur karena akan pulang pada pukul 22.00 WIB.

Sekira pukul 22.00 lebih, Vina sempat SMS kemudian menelpon. Dia mengajak Widi untuk keluar rumah.

Widi bakal dibonceng oleh rekan Eky. Namun, Widi menolak ajakan tersebut. Selain itu, Mega juga telah berada di rumah Widi.

Sekira pukul 22.30 WIB, Widi dan Mega membuka Facebook.

"Buka Facebook rame banget RIP Eky RDN dan Vina DA, aku enggak percaya dong. Tapi kabar (kematian) semakin kenceng banget," kata Widi.

Widi lalu mencoba menghubungi nomor Vina. Tetapi tidak ada jawaban.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara seorang pria dari nomor telepon Vina.

Pria yang mengaku anggota Polsek Talun itu mengabarkan kepada Widi dan Mega bahwa Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dan kini berada di RSUD Gunung Jati.

Widi dan Mega lalu mendatangi RSUD Gunung Jati. Mereka lalu bertemu Vina terbaring di UGD RSUD Gunung Jati. Keduanya tidak melihat Eky.

Widi dan Vina lalu dihampiri seorang perawat laki-laki. Perawat tersebut bertanya kepada Mega dan Widi hubungannya dengan Vina.

"Aku temannya nya aku bilang kayak gitu. Ya sini mbak dibantu temannya biar cepat. kondisinya tuh kayak gimana ya, syahadat. Jadi kayak sakaratul banget," ujar Widi.

"Nah pas aku syahadatin sama Mega, habis itu langsung enggak ada (Vina meninggal)," kata Widi.

Widi sempat melihat kondisi Vina saat itu mengeluarkan darah dari hidung.

Kini, Widi dan Mega mengaku belum pernah dimintai keterangan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas