Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Perundungan, Kejadian di SMPN Kota Bekasi Disebut Bentuk Penanganan yang Salah dan Berlebihan

Kejadian Siswa SMP di Bekasi bukan termasuk perundungan, namun bentuk penanganan yang salah dan berlebihan.

Penulis: tribunsolo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Bukan Perundungan, Kejadian di SMPN Kota Bekasi Disebut Bentuk Penanganan yang Salah dan Berlebihan
Freepik
Ilustrasi -- Kejadian Siswa SMP di Bekasi bukan termasuk perundungan, namun bentuk penanganan yang salah dan berlebihan. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua siswsa SMPN di Bekasi, Jawa Barat terekam dalam video amatir diduga menjadi korban perundungan oleh temannya.

Dilansir Wartakotalive.com, peristiwa pemukulan dan saling dorong itu terjadi pada Selasa (20/8/2024).

Dalam video yang beredar, terlihat dua siswa yang diduga dirundung hanya terdiam dan tidak melawan ketika dipukul, didorong, hingga ditantang untuk duel.

Belakangan terungkap, kejadian itu bukanlah perundungan, melansir Kompas.com.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian.

Menurutnya, hal itu merupakan bentuk penanganan yang berlebihan dan salah.

"Berdasarkan hasil assessment dan data yang kami lihat, memang ada proses penanganan suatu permasalahan yang salah sebenarnya."

BERITA TERKAIT

"Jadi, indikasi perundungan tidak ada (karena) salah satu tujuan perundungan itu adalah merendahkan dan terjadi berulang-ulang," terangnya, Jumat (23/8/2024).

Diketahui, insiden itu berawal dari korban yang melepas atribut bendera 17 Agustus di halaman SD 03 Jatimekar, Bekasi.

Penjaga sekolah yang melihat lantas memanggil mereka untuk diberi nasihat.

"Menurunkan atribut kemerdekaan mungkin karena mereka mengira 17 Agustus sudah selesai, lalu mereka dipanggil oleh penjaga sekolah dan diberi masukan," ucap Novrian.

Baca juga: Dua siswa SMPN 34 Kota Bekasi Jadi Korban Perundungan, Ditampar hingga Ditantang Duel

Akan tetapi, perbuatan korban yang menurunkan atribut bendera 17 Agustus itu dilihat oleh terduga pelaku dan mereka langsung memprovokasi korban.

"Anak-anak (terduga pelaku) di situ spontan melanjutkan provokasi hingga berlanjut ke pemukulan dan penamparan."

"Kalau kita lihat, tidak ada unsur perundungan, tetapi penanganan yang berlebihan dan salah," lanjutnya.

Novrian juga berpendapat, penjaga sekolah seharusnya memanggil korban secara privat untuk menanyakan maksud perbuatan mereka, sehingga tidak memicu provokasi lebih lanjut oleh orang lain.

"Seharusnya anak itu dipanggil ke tempat yang privat, bukan di tempat umum."

"Kami akan bertemu dengan kepala sekolah besok untuk meminta klarifikasi mengenai kejadian ini," jelas Novrian.

Saat ini, pihak orang tua korban dan pelaku sudah bertemu dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

"Pihak keluarga sudah saling dipertemukan dan memaafkan. Tidak ada luka-luka, tetapi kami fokus pada dampak psikologisnya," imbuh Novrian.

Sementara itu, Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Sekolah (TPPKS) Kota Bekasi, Wijayanti, juga telah mengonfirmasi kebenaran dugaan kejadian perundungan itu.

"Terkait kejadian (perundungan) yang sebenarnya terjadi di salah satu SD di Jatimekar, Kota Bekasi, kami akui bahwa siswa-siswa kami terlibat," ucap Wijayanti, Kamis (22/8/2024).

Menurutnya, peristiwa itu terjadi di luar jam pelajaran sekolah.

"Iya itu terjadi secara spontanitas dan berlangsung di luar jam sekolah," ujarnya.

Wijayanti juga menjelaskan kejadian tersebut telah diselesaikan dan siswa-siswa yang terlibat sudah mendapatkan pembinaan.

"Permasalahan di antara siswa-siswa kami sudah diselesaikan dengan baik antara siswa dan orang tua," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Nekat Copot Bendera Merah Putih, Dua Siswa SMP di Kota Bekasi Jadi Korban Perundungan

(mg/Kirana Atsiila) (Wartakotalive.com/Rendy Rutama, Kompas.com/Febryan Kevin Candra Kurniawan)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas