Demo di Semarang Ricuh, Warga Dekat Lokasi Kericuhan Rasakan Efek Gas Air Mata meski di Dalam Rumah
Warga sekitar lokasi demo rasakan efek gas air mata yang ditembakkan polisi. Efek dari gas air mata juga masuk ke dalam rumah-rumah warga sekitar
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Demo di depan Gedung Balai Kota Semarang, Jawa Tengah berakhir ricuh, Senin (26/8/2024).
Polisi yang mengamankan situasi pun melepaskan gas air mata.
Sayangnya, warga sekitar lokasi demo ikut rasakan dampak dari gas air mata tersebut.
Gas air mata yang ditembakkan polisi tersebut membuat warga sesak napas dan tak bisa beraktivitas.
Sri Wahyuni, warga Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang menceritakan, ia merasakan adanya gas air mata sekitar pukul 19.30 WIB.
Efeknya, ia merasa sesak napas dan mual ingin muntah, meskipun berada di dalam rumah.
"Saya di dalam kamar itu sesak nafas dan mau muntah rasanya. Matanya pedas," ujarnya kepada TribunJateng.com, Selasa (27/8/2024).
Ia pun mengaku hanya berada di dalam kamar tak tidak beraktivitas karena kena efek gas air mata.
"Saya di dalam kamar terus tidak keluar-keluar," kata dia.
Sementara itu, warga lainnya, Siti Darojah mengatakan, kejadian ini juga membuat kegiatan pengajian di Masjid Taqwa Sekayu ditunda.
Ia menuturkan, saat akan berangkat pengajian, masjid sudah dipenuhi mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa.
Baca juga: Viral Bocah Ngaji jadi Korban Gas Air Mata di Masjid Sekayu Semarang, Polisi: Hanya Perih Sementara
Demonstran berlarikan ke pemukiman dan menyelamatkan diri ke masjid.
"Kalau keadaanya masih tetap sama pengajian mau diliburkan. Ternyata setelah reda mereka (mahasiswa) berangsur pulang," tuturnya.
Ia menuturkan, anak-anak yang sedang TPQ juga sudah dipulangkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.