Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar STM Diduga jadi Penyebab Demo di Semarang Ricuh, Anggota Polisi Terkena Lemparan Tombak

Aksi demonstrasi yang dilakukan di Balai Kota Semarang tidak hanya dari kalangan mahasiswa berbagai kampus namun juga melibatkan pelajar STM.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pelajar STM Diduga jadi Penyebab Demo di Semarang Ricuh, Anggota Polisi Terkena Lemparan Tombak
Kolase Tribunnews.com: Dok Warga/Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf
Pelajar SMK dibawa paksa dan dipukuli oleh terduga oknum polisi saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Semarang, padahal korban tak ikut demo. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa mengawal PKPU Pilkada di depan Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah pada Senin (26/8/2024).

Unjuk rasa berakhir ricuh usai massa berbuat anarkis dan petugas kepolisian membubarkannya dengan gas air mata.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan sejumlah pelajar STM mendatangi Gedung DPRD Jawa Tengah sekira pukul 18.00 WIB dan melakukan pengrusakan fasilitas.

Mereka juga melempari aparat dengan batu, paving hingga kayu.

"Kami sayangkan mengapa adik-adik mahasiswa melibatkan siswa-siswi dari STM yang mereka provokasi." 

"Adik-adik STM datang, entah dari mana melakukan pelemparan," bebernya, Senin, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menambahkan petugas kepolisian menangkap para pelajar yang menyerang aparat.

Berita Rekomendasi

Bahkan, Wakasatintel Polrestabes Semarang mengalami luka di pipi kanan karena terkena tombak.

"Tadi teman-teman menyaksikan bagaimana adik-adik kita melakukan pelemparan batu, paving, kayu."

"Kami masih inventarisir apakah ada korban lain selain Wakasatintel baik petugas maupun mahasiswa. Mudah-mudahan tidak ada korban lagi," lanjurnya.

Dalam upaya pengamanan unjuk rasa, sebanyak 1.541 petugas kepolisian dikerahkan.

Baca juga: Polisi Diduga Pukuli Pelajar SMK yang Tak Ikut Demo di Semarang, Warga: Pak, Jangan Itu Anak Kecil

Lantaran massa tak juga membubarkan diri, petugas melakukan penyemprotan water canon dan penembakan gas air mata.

"Korban luka masih didata. Anggota masih menyisir. Ada tahapan dilakukan kepolisian, disampaikan, diingatkan, diabaikan, ada tahapan-tahap."

"Teman-teman bisa menyaksikan bagaimana pengamanannya," tukasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas