Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Anak Bunuh Ayah di Cirebon, Pelaku Emosi saat Ditegur dan Keluarkan Pisau

Kasus anak bunuh ayah terjadi di Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Pelaku emosi saat ditegur dan menikam korban.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Kronologi Anak Bunuh Ayah di Cirebon, Pelaku Emosi saat Ditegur dan Keluarkan Pisau
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi pembunuhan. Anak bunuh ayah kandung di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. 

TRIBUNNEWS.COM - Kusnadi (29), warga Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditangkap usai membunuh ayahnya, Jana (79).

Kusnadi juga menganiaya adiknya, Aam (24) hingga mengalami luka di kepala.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Siswo DC Tarigan, mengatakan kasus pembunuhan berawal ketika Kusnadi melempar batu ke arah Aam yang sedang mandi di sungai.

Aam yang tak terima melaporkan perbuatan Kusnadi ke Jana.

Sempat terjadi perkelahian antara Kusnadi dengan Jana yang berakhir dengan kematian Jana.

"Kemudian, si korban mendatangi tersangka dan terjadi perkelahian yang diawali dengan korban memukul menggunakan kayu, tetapi ditangkis oleh tersangka,” paparnya, Selasa (27/8/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Saat kejadian, pelaku membawa pisau dan menikam ayahnya hingga tewas.

BERITA REKOMENDASI

"Tersangka melakukan penusukan kepada korban di bagian perut dan dada. Korban mengalami dua tusukan yang menyebabkan meninggal dunia di tempat,” bebernya.

Berdasarkan kesaksian keluarga, Kusnadi sedang dalam pengaruh minuman keras sehingga emosinya tak terkontrol.

Namun, penyidik menyatakan motif pembunuhan karena Kusnadi emosi saat ditegur ayahnya.

Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan.

Baca juga: Menanti Keadilan di Kasus Pembunuhan Kekasih oleh Anak Anggota Dewan

Sosok Kusnadi

Kakak Kusnadi, Dawi mengatakan, aksi pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan pelaku karena pengaruh minuman keras (miras).


Keluarga berharap Kusnadi tidak diberi hukuman berat dan diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.

"Sebelum menikam ayah, K belum pernah mukul. Dia marah karena selama kurang lebih empat bulan, Aam telponan terus sampai malam mengganggu," ucapnya, Sabtu (24/8/2024).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas