3 Guru SD Wanita di Bengkulu Selatan Maki-maki dan Bentak Siswa, Pelaku Ngaku Khilaf
Sebuah video tiga orang guru wanita tengah memaki dan membentak siswa di salah satu SD Negeri di Bengkulu Selatan, Bengkulu, viral di media sosial.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video tiga orang guru wanita tengah memaki dan membentak siswa di salah satu SD Negeri di Bengkulu Selatan, Bengkulu, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar tersebut, terlihat tiga orang guru wanita tengah mengajar siswa di sebuah ruangan kantor.
Namun, mereka mengajari siswa SD dengan nada keras dan tidak mendidik, bahkan memaki.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Selatan pun tak tinggal diam.
Tiga oknum guru tersebut, langsung dipanggil setelah video 43 detik tersebut beredar di media sosial.
"Kami telah melakukan tindak lanjut dan rapat pembinaan khusus, untuk hasil mediasi akan diserahkan oleh pihak kepolisian untuk melaksanakan tindakan administrasi kepegawaian, oleh karena itu mulai hari ini Kamis 29 Agustus 2024 tindakan administrasi akan kami laksanakan," ujar Plh Kadis Dikbud, Lusi Wijaya, saat diwawancarai TribunBengkulu.com.
Pihak Disdikbud juga telah memanggil kepala sekolah dan tiga oknum guru tersebut.
Mereka langsung disidang etik oleh tim gabungan dari Disdikbud, Persatuan Guru Repulik Indonesia (PGRI), hingga polisi.
"Kami lakukan sidang etik oleh tim gabungan Disdikbud, PGRI, Pengawas dan aparat kepolisian karena diketahui ketiga oknum ini merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan PPPK," jelas Lusi.
Saat dimintai keterangan, tiga oknum guru tersebut, mengaku khilaf.
Kemarahan yang mereka keluarkan pada siswa SD tersebut disebut hanya spontanitas.
Baca juga: Viral Foto Siswi SMP di Bali Berpose Sensual Diduga Dieksploitasi Guru, Disdik Beri Teguran Tertulis
Lusi pun menuturkan, perbuatan tersebut tidak dibenarkan.
Ia juga akan melanjutkan kasus ini ke Inspektorat Bengkulu Selatan supaya ketiga oknum guru tersebut dapat pembinaan.
Lusi menambahkan, ketiga guru tersebut sempat meminta supaya masalah diselesaikan secara kekeluargaan.