Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemanasan Global, Sejumlah Komunitas di Klaten Jawa Tengah Sepakat untuk Jaga Kelestarian Lingkungan

Kinarya Anak Bangsa menginisasi pertemuan di Pendopo Rumah Komunitas Rowo Jember Bayat Klaten pada Selasa 27 Agustus 2024.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pemanasan Global, Sejumlah Komunitas di Klaten Jawa Tengah Sepakat untuk Jaga Kelestarian Lingkungan
HandOut/IST
Sejumlah komunitas peduli lingkungan, sosial, dan budaya di Klaten, Jawa Tengah dan sekitarnya menggelar aksi penanaman pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah komunitas peduli lingkungan, sosial, dan budaya di Klaten, Jawa Tengah dan sekitarnya sepakat menggencarkan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Kinarya Anak Bangsa menginisasi pertemuan di Pendopo Rumah Komunitas Rowo Jember Bayat Klaten pada Selasa 27 Agustus 2024.

"Agenda silaturahmi dan penjajakan kerja sama dengan mitra-mitra relawan dan sesama pejuang sosial budaya dan lingkungan di wilayah Klaten dan sekitarnya," kata pendiri Kinarya Anak Bangsa, Rosita Y. Suwardi Wibawa, pada Selasa (3/9/2024).

Masing-masing komunitas mempunyai visi dan misi yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Bekerja sama apa yang bisa dilakukan sebagai ekosistem. Saling berkontribusi, karena sinergi itu lebih efektif," ujarnya.

Pihak penyelenggara menyampaikan program soal penanaman tiga pohon satu pekarangan (TIPOSAPE), yang bisa diaplikasikan baik di desa maupun di kota.

"Pohon yang ditanam ini antara lain pohon penyangga air, pohon produktif, dan pohon pangan berkayu seperti kelor atau katuk untuk menambah nutrisi dalam rangka pengentasan stunting," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Untuk pohon penyangga air, hal itu masih jadi catatan sebab masih dimintakan pendapat di Dewan Pakar Kinarya Anak Bangsa.

Ini terjadi lantaran pohon penyanggah air yang ada seperti pohon beringin, aren dan gayam dinilai terlalu besar, di lahan rumah-rumah perkotaan yang terbatas.

"Harus dicarikan alternatif pohon penyangga air yang cocok untuk area urban perkotaan," kata dia.

Penyelenggara mengajak komunitas yang hadir untuk menanam pada balkon dan atap rumah di daerah tropis dengan istilah untuk memudahkan Alas Langit/ Sky Forest atau Hutan Langit.

"Sehingga permukaan tanah yang tadinya tertutup bangunan, fungsinya sedikit tergantikan," ujarnya.

Acara itu mengundang KAGAMA Klaten, Sekber KP-SDA Klaten, Sekolah Sungai Klaten, Srikandi Sungai Klaten, Jogorojo Klaten, FKBS Klaten, Ecoenzym Klaten, Magot Klaten, LLHPB Aisyiah Klaten, dan Pusur Institute.

Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga Desa di Purwakarta Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Lalu, Komunitas Hidroponik Klaten, Komunitas Cah Kali, Komika, POSDAM, KPS Poitan, Yayasan Sungai Lestari Klaten, Ketua PBKS, KBK, MPA serta lainnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas