Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan 3 Tersangka Kasus Rudapaksa di Palembang Tak Ditahan

Sebanyak 4 pelajar di Palembang ditangkap usai merudapaksa siswi SMP hingga tewas. 3 tersangka tak ditahan dan dibawa ke tempat rehabilitasi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
zoom-in Alasan 3 Tersangka Kasus Rudapaksa di Palembang Tak Ditahan
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat memperlihatkan barang bukti dan (Kanan) Foto korban AA, siswi SMP yang jadi korban pembunuhan oleh pacar dan teman-temannya. Sebanyak 4 pelajar di Palembang ditangkap usai merudapaksa siswi SMP hingga tewas. 3 tersangka tak ditahan dan dibawa ke tempat rehabilitasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Siswi SMP di Palembang, Sumatra Selatan berinisial AA (13) dirudapaksa hingga tewas oleh 4 pelajar.

Keempat tersangka masih di bawah umur dan kasusnya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang.

IS (16) yang masih SMA ditetapkan sebagai tersangka utama lantaran merencanakan aksi rudapaksa dan mengajak 3 tersangka lain yakni MZ (13), NS (12), dan AS (12).

Saat diperiksa, IS mengaku sakit hati cintanya ditolak korban sehingga melakukan rudapaksa.

Foto keempat tersangka tersebar di media sosial beserta identitasnya.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono menyatakan, penyidik telah menutupi identitas para tersangka lantaran berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH).

"Nanti orang itu yang menyebarkan, tanggung resikonya sendiri," ucapnya, Jumat (6/9/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.

Berita Rekomendasi

Ia menegaskan hanya IS yang ditahan, sedangkan 3 tersangka lain dibawa ke panti rehabilitasi anak di Ogan Ilir.

Hal tersebut sesuai dengan undang-undang perlindungan anak pasal 32.

"Ini hasil kesempatan pihak orang tua, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa ketiga pelaku ini," lanjutnya.

Kini, ketiga tersangka yang masih SMP telah dibawa ke panti rehabilitasi dan dalam pengawasan Dinas Sosial.

Baca juga: Sikap 4 Remaja usai Bunuh dan Rudapaksa Siswi SMP di Palembang, Malah Bangga Cerita ke Temannya

“Tentunya atas permohonan dari keluarga para tersangka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi para tersangka tersebut."

"Ini juga hasil koordinasi dengan Bapas untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak walaupun mereka tersangka,” ungkapnya.

IS Ikut Yasinan

Dirkrimum Umum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidodo, mengatakan para tersangka berasal dari sekolah yang berbeda, tapi rumah mereka berdekatan.

Pelaku IS bahkan sempat mengikuti yasinan di rumah duka agar tak dicurigai terlibat pembunuhan.

Ketiga tersangka lain yang masih SMP juga mendatangi lokasi penemuan jasad dengan wajah tak bersalah.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang: Korban Dibekap dan Dirudapaksa Bergilir

"Jadi ini beberapa tindakan dari 3 pelaku MZ, NZ dan AS, untuk mengaburkan, mereka datang bahwa sehingga ada anggapan jika mereka bukan pelakunya," ucapnya.

Selang beberapa jam kemudian, ketiga pelaku kabur.

"Dari informasi petugas di lokasi kejadian ketika petugas datang 3 pelaku ini langsung kabur meninggalkan lokasi," bebernya.

Sosok IS

IS yang berstatus tersangka utama mengenal korban, AA melalui media sosial 2 minggu lalu.

Keduanya kemudian bertemu di pagelaran kuda lumping di kawasan Pipa Reja, Kemuning, Palembang.

Di sana IS mengutarakan cintanya, tapi ditolak korban.

Baca juga: Cuma 1 Pelaku Ditahan dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang, Apa Alasan Polisi?

IS kemudian mengajak tiga siswa SMP merudapaksa korban secara bergiliran.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, mengatakan IS terpapar film dewasa sehingga ingin melampiaskan nafsunya.

"Di handphone IS yang kami sita ada dokumentasi video-video porno. Itu sebagai bentuk tersangka mengeksplorasi nafsu."

"Salah satu penyebab utama secara psikologi, motif peristiwa tindak pidana ini adalah yang bersangkutan mengobral nafsu birahi dengan mengumpulkan film-film biru," tuturnya.

Penyidik masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Palembang untuk membawa ketiga tersangka ke sekolah filial.

"Jadi ketika pelaku ditahan masih bisa mendapatkan pendidikan," bebernya.

Ia menambahkan korban meninggal karena kehabisan oksigen.

Baca juga: 3 Fakta Pembunuhan Siswi SMP di Palembang: Pelaku Pamer Aksi hingga Datang ke Acara Tahlilan Korban

"IS ini melakukan penganiayaan dengan cara menyekap korban dengan kedua tangannya sambil melakukan perbuatan layaknya suami istri kepada korban."

"Sedangkan tiga temannya memegangi tangan dan kaki korban yakni MZ, NZ dan AS," sambungnya.

Para pelaku tak mengetahui korban tewas karena kondisinya dibekap.

Lalu, jasad korban diseret sejauh 30 menit dan kembali dirudapaksa.

"Korban sengaja dipindah tempatkan agar tidak diketahui oleh orang lain. Dari tempat kremasi ke TKP penemuan mayat, berjarak sekitar 30 menit," ucapnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Polisi Ungkap Perkembangan Kasus Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Kuburan Cina Palembang

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSumsel.com/Andyka Wijaya/Rachmad Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas