Update Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan: Baju Ditemukan Anjing Pelacak, ada Bekas Luka di Wajah
NKS (18), gadis penjual gorengan ditemukan tewas pada Minggu (8/9/2024). Penyebab kematiannya masih diselidiki dan menunggu hasil autopsi.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
Proses autopsi telah selesai dilakukan, namun penyidik belum dapat mengungkapkan hasilnya.
"Jadi, kami belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan," ujarnya.
Momen Korban Jualan Gorengan Terekam Kamera
Beredar viral di media sosial video yang diduga memperlihatkan gadis penjual gorengan asal Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), NKS (18), sebelum ditemukan tewas.
Dalam video itu, NKS terlihat mengenakan pakaian serba hitam dan memikul baki berisi gorengan di kepalanya.
Baca juga: Keluarga Gadis Penjual Gorengan Belum Bisa Ikhlas, Ibu Korban Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Mati
Video yang diunggah akun TikTok @willyazza direkam tanpa sengaja oleh warga yang sedang menggendong bayi di depan rumah.
NKS terekam kamera meneriakkan jualannya mulai tahu isi hingga bakwan.
Hingga saat ini, video momen terakhir NKS dilihat lebih dari 5 juta kali.
Diketahui, NKS berjualan gorengan setiap hari sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Uang hasil jualan gorengan ditabung untuk biaya kuliah serta membantu ekonomi keluarga.
Ayah korban, Asril, mengatakan NKS sudah berjualan sejak SMP dan dilakukan tanpa paksaan orang tua.
"Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah," tuturnya, Senin (9/9/2024), dilansir TribunPadang.com.
NKS hanya memiliki modal nampan dan payung, sedangkan gorengan diambil dari orang lain.
Baca juga: Ada Bekas Luka di Tubuh Gadis Penjual Gorengan yang Ditemukan Tewas Terkubur
Asril sempat meminta NKS berhenti berjualan gorengan dan berjanji akan mencarikan biaya kuliah.
Namun, NKS memiliki tekad yang kuat untuk masuk ke perguruan tinggi menggunakan biaya sendiri.