Kepala Dipukul Gembok Darah Mengucur, Terpidana Kasus Vina hanya Diobati Pakai Bubuk Kopi
Hakim penasaran dengan luka di kepala Hadi, disebut gembok menacap di kepala hingga darah mengucur tapi hanya diobati pakai kopi.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejinya perlakuan anak buah Iptu Rudiana pada 2016 silam terbongkar.
Hadi, satu terpidana mengaku kepalanya dipukul pakai gembok hingga gembok itu menancap dan darah segar mengucur.
Pilunya luka di kepala Hadi hanya diobati pakai bubuk kopi.
Hakim pun penasaran hingga Hadi harus membuka kopiahnya menunjukkan luka bekas pukulan gembok tersebut.
Secuil kisah pilu terpidana Vina ini keluar dari mulut para terpidana saat sidang Peninjauan Kembali di PN Cirebon, Kamis (12/9/2024).
Mulanya terpidana Hadi Saputra bercerita ia dan teman-temannya ditangkap gerombolan Iptu Rudiana di SMP 11 Cirebon pada 31 Agustus 2016.
Saat itu Hadi Saputra sedang bersama Eko Ramadani, Eka, Jaya, Aldo, Kahfi, Sudirman, Saka Tatal dan Aldi.
Sejak awal ditangkap mereka sudah diperlakukan secara kasar, kecuali Kahfi anak Pak RT Pasren.
"Dipegang aja gak. Dia ke kantor polisi cuma ngasih kunci motor," kata Hadi Saputra di sidang PK kasus Vina Cirebon.
Baca juga: Disebut Saksi Ciptaan, Fransiskus Marbun Naik Pitam, Tantang Pengacara Iptu Rudiana Adu Jotos
Hadi Saputra menceritakan betapa kejamnya para penyidik unit narkoba sebelum dipindah ke bagian Reskrim.
Menurutnya, saat penyiksaan, Jaya dan Sudirman menyerah.
Hadi mendengar Jaya dan Sudirman mengaku terlibat dalam kasus Vina Cirebon.
Sampai kemudian mereka dipindah ke ruang penjagaan sel tahanan,
"Kita dibawa ke mau ke ruang tahanan, tidak masuk ke sel tahanan cuman gak di dalam selnya, jadi di tempat penjagaan," kata Hadi Saputra.
Di sana, mereka kembali disuruh jongkok.
"Kami disuruh jongkok, saya disuruh duduk di depan," katanya.
Baca juga: Simpan Foto Kecelakaan Vina-Eky di Jembatan Talun, Nazrudin Ngaku Dicuekin Tim Pencari Fakta
Polisi kembali menyiksa dengan memukuli tangan Hadi menggunakan penggaris besi.
"Tangan saya dipukulin pakai penggaris besi, dipukul-pukulin," kata Hadi Saputra sembari terisak menangis.
Tak berselang lama, muncul seorang polisi bernama Anwar.
"Agak lama itu di situ saya paling inget anggota yang bernama Pak Nawar. Dia ngambil gembok pukul-pukulin kepala saya, ada masih buktinya, luka masih ada," katanya.
Bahkan menurutnya gembok tersebut sampai menancap di kepalanya.
"Berapa kali sampai nancep, bukan berdarah lagi kayak air mancur," katanya.
Walau terluka, namun polisi tak mengobati luka Hadi Saputra.
Luka Hadi diobati hanya menggunakan bubuk kopi.
"Di situ kita gak diobatin, cuma dikasih kopi doang. bubuk kopi," katanya.
Baca juga: Nazrudin Saksikan Kecelakaan Eky-Vina: Motor Standing dan Oleng Eky Terlempar Kepala Membentur Tiang
Hadi Saputra kemudian menunjukan luka bekas dipukul gembok pada Majelis Hakim sidang PK kasus Vina Cirebon Arie Ferdian.
"Saudara menyatakan ada luka bekas gembok," kata Arie Ferdian.
Lalu Hadi membuka kopiah putihnya untuk menunjukan luka di bagian tengah kepalanya.
"dijahit ?" tanya Hakim Arie Ferdian.
"Tidak yang mulia. Dengan bubuk kopi," kata Hadi Saputra.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nama Polisi yang Tega Tancapkan Gembok ke Kepala Terpidana Kasus Vina, Cuma Diobati Pakai Bubuk Kopi,