Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komandan Regu Damkar Godean Tak Berdaya Lawan 6 Rampok Bercadar, Mulut Dilakban, Ditodong Senpi

Triyono komandan regu Damkar Godean tak berdaya hadapi 6 rampok bercadar, mulutnya dilakban, ditodong senpi, ditelanjangi dan dipukuli.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Komandan Regu Damkar Godean Tak Berdaya Lawan 6 Rampok Bercadar, Mulut Dilakban, Ditodong Senpi
ist/TribunJogya/Ahmad Syarifudin
Flyer penutupan sementara pos Damkar Godean Sleman dan penampakan Markas Damkar Godean, Sleman. Triyono komandan regu Damkar Godean tak berdaya hadapi 6 rampok bercadar, mulutnya dilakban, ditodong senpi, ditelanjangi dan dipukuli. 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Komandan Regu Pos Damkar Godean dibuat tak berdaya oleh 6 perampok bercadar.

Korban bernama Triyono pasrah ketika dirampok perampok bercadar pada Jumat (13/9/2024) dinihari.

Triyono, yang seorang diri tak bisa melawan, karena kawanan perampok membawa senjata api dan celurit.




Para perampok bercadar itu melakban mulut Triyono lalu korban diseret ke pojok ruangan.

Bahkan pakaian Triyono dilucuti serta dihujani pukulan.

"Keterangan dari Pak Triyono, dugaan pelakunya ada enam orang," kata Burhan, petugas damkar yang malam itu piket menemani Triyono.

Saat kejadian perampokan, Burhan, Dedi dan Rizky sedang perjalanan menuju lokasi permintaan evakuasi ular di Jomboran, Sendangagung, Minggir.

BERITA TERKAIT

Sementara korban Triyono selaku Komandan Regu sendiri di Markas Damkar Godean.

Malam itu, menurut Burhan, ada yang aneh dari laporan kedaruratan, yang belakangan diketahui fiktif, karena di dekat lokasi kejadian sepi.

Bahkan, begitu hampir sampai di titik yang disharelock, Burhan tiba-tiba mendapat telfon dari Mako Induk Damkar Sleman jika pelapor telah menyampaikan jika ular sudah terkondisi oleh warga yang sedang ronda.

Baca juga: 6 Rampok Bercadar, Bersenjata Api dan Bercelurit Satroni Markas Damkar Godean

Burhan mengaku sedikit aneh dengan pelapor kedaruratan itu.

Karena dilokasi kejadian, malam itu Ia mendapati kondisinya sepi.

Tidak tampak ada keramaian warga yang sedang ronda.

Nomor handphone pelapor yang meminta pertolongan juga mendadak tidak bisa dihubungi. Burhan dan kedua temannya, kemudian kembali ke Mako Godean.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas