Reza Indragiri Tak Mau Kesalahan Kasus Vina Terulang di Gadis Penjual Gorengan, Kerja Polisi Disorot
Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel ikut memberikan komentarnya terkait kasus tewasnya gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Membayangkan sosok jenazah perempuan dan kondisi tanpa busana, kabarnya tangan dalam kondisi terikat. Memang asosiasi kita adalah ini tampaknya ada aktivitas seksual yang mengarah pada pidana. Namun tidak apriori, polisi tetap harus memastikan," kata dia.
Tugas kedua, polisi perlu memastikan penyebab tewasnya korban.
Reza menilai, penyebab tewasnya Nia bisa disebabkan sejumlah faktor.
Antara lain akibat kekerasan, bunuh diri atau karena penyakit.
"Kedua terkait meninggalnya korban sendiri, apakah korban meninggal karena faktor alami karena penyakit misalnya, atau faktor kecelakaan, atau karena maaf bunuh diri, ataukah meninggalkan korban akibat perbuatan orang lain."
"Ada dua hal jalan pidana yang perlu ditempuh, pembuktian apakah ada tidaknya aktivitas seksual berupa kekerasan seksual yang kedua mencari tahu penyebab hilangnya nyawa korban akibat perbuatan orang lain," jelas Reza.
Oleh karenanya, Reza mengingatkan pentingnya melakukan autopsi fisik dan psikologis dalam pengungkapan kasus ini.
Baca juga: Polisi Temukan Tas Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Gadis Pedagang Gorengan, Isinya Bukti Pendukung
Mudah bagi polisi tangkap pelaku
Kriminolog Fisip UI, Adrianus Meliala juga memberikan komentarnya terkait kasus pembunuhan gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ia mengatakan, ada sejumlah hal yang membuat polisi kesulitan menangkap pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Faktor pertama menurutnya karena tersangka sudah melakukan perusakan terhadap tempat kejadian perkara (TKP).
"Ditambah lagi tiadanya saksi mata dan kemungkinan karena sudah rusak jenazahnya. Lalu berbagai clue yang bisa kemudian mengarah kepada tersangka itu tidak kelihatan lagi atau sudah rusak," katanya dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (16/9/2024).
Pada dasarnya menurut Adrianus, sebetulnya mudah saja bagi polisi menangkap tersangka.
Sehingga mudah diketahui orang-orang yang biasa ditemui hingga lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi oleh korban.
"Maka sebetulnya tidak terlalu susah bagi kepolisian (untuk menangkap pelaku). Betapa pun tidak ditemukan di TKP dan jenazah clue-clue yang mengarah kepada siapa pelakunya," urainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.