Dekat Kebun Teh dan Hutan Alam, TN Gunung Halimun Salak Jadi Habitat yang Disukai Elang Jawa
Elang Jawa merupakan salah satu satwa prioritas untuk ditingkatkan populasinya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elang Jawa merupakan salah satu satwa prioritas yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor: 180/IV-KKH/2015 tentang Penetapan 25 Satwa Terancam Punah Prioritas untuk ditingkatkan populasinya.
Burung ini menjadi salah satu dari 3 (tiga) spesies kunci di Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan sebagai satwa endemik Pulau Jawa.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan Elang Jawa sebagai jenis satwa terancam punah dan Pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai jenis satwa dilindungi.
Baca juga: Masyarakat Diajak Jaga Kelestarian Lingkungan dan Populasi Elang Jawa Melalui Trail Run di Cidahu
"Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang berupa hutan alam yang berbatasan dengan kebun teh dan keberadaan pakan sangat melimpah di lokasi pelepasliaran merupakan habitat yang disukai oleh Elang Jawa," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), Budhi Chandra dalam keterangannya di sela-sela pelepasan burung elang Jawa, Senin (17/9/2024).
Pelepasan elang Jawa dilakukan di area operasi Star Energy Geothermal Salak Ltd (SEGS) dalam rangkaian acara The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024.
Sally, Elang Jawa yang dilepasliarkan pada Senin kemarin, berjenis kelamin betina dan merupakan seserahan dari Komunitas Pasukan Langit Jakarta kepada Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) BTNGHS pada 2 Mei 2024.
Sally telah melewati masa rehabilitasi empat bulan dan saat ini sehat dan mampu berburu mangsa dengan baik.
Kepala Teknik Panas Bumi SEGS, Irwan Januar Hasbullah mengatakan, selama 11 tahun pihaknya bersama Balai TNGHS telah melepasliarkan sebanyak sembilan ekor elang.
"Bahkan tahun lalu, kawasan SEGS juga telah dipilih menjadi pelepasliaran dua ekor Elang Brontok dan satu ekor Macan Tutul Jawa dan ini merupakan buah dari inisiatif pelestarian lingkungan yang telah kami lakukan secara konsisten selama ini," katanya.
Baca juga: Jaga Kelestarian Ekosistem, Burung Elang Jawa dan Elang Ular Bido Dilepas di Gunung Halimun Salak
Ia bersyukur area SEGS terpilih menjadi lokasi pelepasliaran satwa yang dilindungi, khususnya Elang Jawa sehingga dapat menjadi contoh world class best practice tentang operasional unit pembangkit geothermal yang dilakukan dengan standar lingkungan yang tinggi.
"Serta terbukti mampu menjaga biodiversitas dan mendukung keberlanjutan ekosistem lingkungan sekitar area operasional," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.