Bocah di Tegal Digigit Ular Welang, Sudah 6 Hari Belum Sadar, Ditangani 4 Dokter Spesialis
Nasib bocah 8 tahun di Tegal yang digigit ular welang, sudah 6 hari tak sadarkan diri kini dirawat insentif di RSUD dr Soeselo.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Bocah 8 tahun di Tegal Jawa Tengah digigit ular welang.
Tragisnya sudah 6 hari berlalu, bocah bernama Muhammad Manggala Araya itu belum juga sadar.
Dia masih koma dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dipantau beberapa dokter spesialis.
Diketahui ular welang memang lebih ganas dibandingkan dengan ular kobra.
Kronologi
Bocah bernama Muhammad Manggala Araya (8) itu kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Siswa sekolah dasar tersebut mengalami koma setelah digigit ular welang di bawah mesin cuci dalam rumahnya di Dukuh Benda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Kamis (12/9/2024) lalu.
Bisa Ular Sudah Meracuni Syaraf
Direktur RSUD dr Soesilo Slawi, Guntur M Taqwin mengungkap belum ada perkembangan yang berarti terhadap kesehatan pasien.
"Pasien masih di ICU, namun masih dalam keadaan koma," kata Guntur, Selasa (17/9/2024).
Guntur mengatakan, saat ini bocah tersebut ditangani beberapa dokter spesialis.
Di antaranya spesialis anak, anestesi, bedah hingga neuologi.
"Memang itu bisa ularnya sudah meracuni ke syaraf-syaraf," kata Guntur.
Ia mengatakan, pasien juga telah mendapatkan sabu neuron dari Dinas Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan.
Sedikitnya, 15 field sabu sudah dimasukan ke dalam tubuh pasien.
Baca juga: Nasib Tragis Anjing Herder yang Gigit Wanita di Semarang, Langsung Disuntik Mati
Pihak rumah sakit selalu mengevaluasi mengenai kondisi terkini yang dialami oleh pasien itu.
"Sampai saat ini, pasien masih belum sadar. Dan kami terus mencoba yang terbaik untuk pasien," kata dia.
Bisa Ular Welang Lebih Ganas
Guntur menilai, ular welang yang menyerang bocah di Bumijawa memiliki bisa yang berbeda.
Bahkan, lebih ganas ketimbang ular jenis kobra.
"Kalau kobra biasanya dikasih dua field sabu pasien sudah bisa membaik. Kalau ini belum mempan," ujar Guntur.
Disinggung soal keluarga tak mampu membayar biaya penanganan di rumah sakit, Guntur menuturkan bahwa rumah sakit sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu penanganan pasien.
Baca juga: Petugas Damkar Kota Depok Evakuasi Ular Usai Dihubungi Emak-emak, Endingnya Bikin Ngakak
"Dengan dinas sosial dan dinas kesehatan sudah kami komunikasikan, karena pasien juga tidak tercover BPJS Kesehatan. Namun, pemerintah tak tinggal diam begitu saja," kata dia.
Guntur menyebut pihaknya fokus dalam penanganan terbaik kepada pasien tersebut.
"Yang penting kami atasi dulu dan kami optimalkan pelayanan untuk memberikan hal yang terbaik untuk pasien," imbuh dia.