Motif Utama Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Terkuak Asal-usul Cangkul untuk Kuburkan Korban
Polisi mengungkap motif utama IS tega membunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap motif utama IS, pembunuh gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) di Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, motif utama IS adalah merudapaksa korban.
"Motif utama sesuai keterangan tersangka dan keterangan saksi yang kami peroleh adalah pemerkosaan," katanya, Senin (23/9/2024), dilansir TribunPadang.com.
Setelah memastikan motif pelaku, Faisol menyebut, pihaknya sedang mendalami apakah ada indikasi pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.
"Proses penyidikan terus kami lakukan, semua informasi terbaru akan kami berikan pada masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, terungkap juga asal-usul cangkul yang digunakan IS untuk menguburkan korban.
IS menggunakan cangkul yang didapat dari pondok kosong untuk mengubur jasad Nia.
Cangkul itu didapat IS setelah menyeret korban ke lokasi yang akan digunakan untuk memakamkan Nia.
"Jadi cangkul ini tidak tersangka persiapkan, tapi ia cari di pondok-pondok dekat lokasi hendak ingin mengubur korban," jelasnya.
Dengan cangkul itu, IS menggali dan menutup lubang untuk menguburkan korban.
Setelahnya, IS membawa cangkul tersebut dan membuangnya, berjarak 400 meter dari lokasi penguburan korban.
Baca juga: Polisi Temukan 2 Barang Bukti Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Berjarak 1,5 Km dari Lokasi
Selain cangkul, petugas kepolisian juga menemukan celana yang digunakan korban di hari kejadian.
"Kedua barang bukti ini kami amankan kemarin (Minggu). Sesuai dengan keterangan yang diberikan tersangka," jelas Faisol.
Kronologi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
Kejadian tragis yang menimpa Nia bermula saat ia menjajakan gorengan pada Jumat (6/9/2024) mulai pukul 16.00 WIB di sekitar Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.
Sekira pukul 17.00 WIB, ada empat pemuda sedang duduk di warung melihat Nia dari kejauhan.
Satu dari empat pemuda itu adalah IS.
Kemudian, mereka membeli gorengan yang dijajakan Nia.
Saat itu, kondisi di sekitar lokasi sedang hujan lebat.
Setelah membeli gorengan, terbesit dalam ingatan IS untuk merudapaksa Nia.
Diketahui, pelaku sudah tiga kali berniat untuk melampiaskan nafsu birahinya kepada korban.
Lalu, sekira pukul 18.25 WIB, IS melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.
Lantas, pelaku pun berpisah dari tiga temannya dan membuntuti korban.
Sekira pukul 18.30 WIB, IS menghadang korban dan menyekapnya.
IS rupanya telah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niat jahatnya kepada gadis penjual gorengan itu.
Baca juga: Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Kabur 10 Hari Bawa Uang Rp 200 Ribu, Diduga Ada yang Beri Bantuan
Awalnya, IS tidak berniat menghabisi nyawa Nia.
"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," ungkap Suharyono.
Namun, ternyata Nia melakukan perlawanan.
IS akhirnya menyekap korban selama enam menit hingga tak sadarkan diri.
Setelah itu, IS merudapaksa korban dan langsung menguburkannya dalam waktu singkat, sekira sampai pukul 19.30 WIB.
Pukul 20.00 WIB, IS kembali pulang ke rumah dan mengganti pakainnya yang sudah kotor dan basah kuyup, karena kondisi cuaca hujan.
Setengah jam setelahnya, IS kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu Nia.
Korban kemudian ditemukan dua hari setelahnya, Minggu (8/9/2024), dalam kondisi terkubur tanpa busana.
Sementara itu, pelaku sempat buron selama 11 hari sebelum akhirnya ditangkap pada Kamis (19/9/2024).
Tersangka ditangkap di loteng rumah kosong yang berada di Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Periksa 20 Saksi Kasus Gadis Penjual Gorengan, Polisi Pastikan IS Memang Ingin Memperkosa NKS
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPadang.om/Panji Rahmat)