Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya yang Lepas dari Penangkaran Cianjur Jenis Buaya Muara Dikenal Ganas dan Pemangsa Manusia

Meski sudah sebanyak lima ekor yang ditangkap, masih ada puluhan buaya yang berkeliaran bebas di sungai Margaluyu.

Editor: willy Widianto
zoom-in Buaya yang Lepas dari Penangkaran Cianjur Jenis Buaya Muara Dikenal Ganas dan Pemangsa Manusia
Gambar oleh Storme22k dari Pixabay
ilustrasi Buaya Muara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepanikan mendadak terjadi di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hal tersebut terjadi setelah 80 buaya lepas dari penangkaran disebabkan tembok pembatas yang jebol akibat hujan deras dan banjir pada Rabu(2/10/2024) malam.

Baca juga: Warga Bedah Perut Buaya yang Telan Hidup-hidup Seorang Anak, Ditemukan Gigi dan Tulang

Meski sudah sebanyak lima ekor yang ditangkap, masih ada puluhan buaya yang berkeliaran bebas di sungai Margaluyu. Warga pun diimbau untuk tidak mendekati kawasan sungai.

Jenis buaya yang terlepas tersebut adalah buaya muara yang panjangnya mencapai lima meter. Camat Cianjur, Tomtom Dani Gardiat menyebut buaya-buaya tersebut merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Bogor, Jawa Barat.

"Berdasarkan BA titipan satwa liar dilindungi dari BKSDA jumlah buaya muara tersebut tercatat ada sebanyak 80 ekor," kata Tomtom.

Baca juga: Heboh Temuan 42 Telur Buaya Muara di Kawasan Sungai Tello Makassar, Petugas Damkar Turun Tangan

Buaya muara yang terlepas tersebut terkenal ganas. Dikutip dari situs Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, buaya muara (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini terutama hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara).

Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile. Nama umumnya, Man-eater=pemakan manusia  karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia yang memasuki wilayahnya. Penyebaran satwa ini meliputi seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia (Indo-Australia).

Baca juga: Jasad Perempuan Ditemukan dalam Perut Buaya

Buaya muara (Crocodylus porosus) juga merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2018 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

BERITA REKOMENDASI

Buaya muara juga masuk dalam klasifikasi risiko rendah (Least Concern). Hal ini berarti bahwa Sementara berdasarkan status CITES, satwa ini termasuk dalam Appendix II, artinya satwa ini diperbolehkan untuk diperdagangkan secara internasional tetapi melalui pengaturan ketat yaitu penetapan jumlah kuota yang ditetapkan oleh institusi yang berwenang, dalam hal ini Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Management Authority di Indonesia.

Baca juga: Seekor Harimau Muncul di Dekat Pemukiman Warga, BKSDA Turun ke Lapangan

Berdasarkan klasifikasi dan penjelasan mengenai buaya muara yang terlepas tersebut wajar apabila masyarakat panik. Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi Mulya mengatakan lepasnya buaya dari penangkaran tersebut memang sempat membuat warga panik. Pegawai penangkaran bersama warga dan petugas gabungan pun berusaha menangkap buaya-buaya tersebut tersebut.

“Kejadiannya tadi malam. Karena hujan deras, tembok penangkaran jebol. Hal itu pertama kali diketahui oleh salah seorang pegawai galian pasir yang memang masih satu kawasan dengan penangkaran buaya tersebut,” ujar Kompol Cahyadi.

Baca juga: Satgas Buaya Putih Kostrad Gelar Pengobatan Gratis Bagi Warga Kampung Ninggabuma di Distrik Gome

Dia mengatakan, pihaknya saat ini mendesak pihak pengelola penangkaran untuk segera memperbaiki tembok pembatas untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
"Kami juga sudah memerintahkan Pak lurah untuk mengimbau warga agar menjauhi area sungai, dan apabila menemukan buaya diharapkan untuk segera melapor ke aparat setempat," ucapnya.

 

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas