Punya 5 Bayi Kembar, Pasutri di Indramayu Harus Sewa Mobil Desa Tiap Kontrol ke Rumah Sakit
Kisah pasutri di Indramayu berjuang hidupi dan rawat 5 bayi kembar, tiap kontrol ke rumah sakit harus sewa mobil desa.
Editor: Theresia Felisiani
“Kalau malam memang suka nangis, apalagi bayi ke- 2, ke- 3, dan ke- 4. Kalau yang pertama dan terakhir anteng, tapi kalau lagi nangis ya mau gak mau berdua gak tidur ngurus bayi,”
“Apalagi sekarang lagi kena flu semua,” kata Warsilah.
Karena kesibukan mengurus bayi ini, lanjut Warsilah, warung tersebut pun menjadi andalannya untuk mendapat pundi-pundi rupiah.
Hanya saja, penghasilan dari warung itu tidak menentu. Terlebih saat ini warung sedang sepi.
Sedangkan kontrol kelima bayi kembar juga tetap harus berjalan termasuk kebutuhan lainnya seperti popok, susu, dan lain sebagainya.
Warsilah menceritakan, untuk sekali kontrol ke rumah sakit, bisa menghabiskan biaya kurang lebih Rp 300-500 ribu.
Mobil yang disewa sendiri memang tidak harus dibayar karena merupakan mobil siaga desa.
Namun, sopir yang mengantar hingga bensin menjadi tanggungannya.
Saat kontrol ia juga tidak bisa hanya berdua dengan istrinya, Warsilah turut mengajak tetangga yang mau bersedia menggendong salah satu bayi kembar tersebut.
Warsilah mengaku secara hitung-hitungan matematika memang sulit bagi dirinya mengatur keuangan agar semua yang menjadi kebutuhan tercukupi.
Namun, kata dia, rezeki sudah ada yang mengatur, ia pun menjelaskan, kondisi ekonominya saat ini cukup.
“Alhamdulillah ada saja yang berbaik hati menolong, seperti dari Polres kemarin kunjungan bawa sembako bawa kebutuhan bayi, kemudian ada juga dari yayasan, dan lain-lain,” ujar dia.
Baca juga: Heboh Bayi Kembar Lima Lahir di Indramayu Saat Tanggal 1 Suro
Dibalik itu, Wasilah dan Nuraeni bersyukur dengan kehadiran kelima bayi kembar A5 tersebut.
Mereka berharap, kelak bayi-bayinya itu tumbuh sehat dan bakal menjadi kebanggaan keluarga.