Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Aditya Dharma Santoso, Mahasiswa ULM 5 Bulan Hilang di Hutan, Diduga Tewas Tinggal Kerangka

Berikut sosok Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang hilang di hutan. Diduga tewas tinggal kerangka.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sosok Aditya Dharma Santoso, Mahasiswa ULM 5 Bulan Hilang di Hutan, Diduga Tewas Tinggal Kerangka
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Foto Aditya Dharma Santoso, Mahasiswa ULM yang dilaporkan 5 bulan hilang di hutan dan (Kanan) Tangkap layar video penemuan kerangka manusia diduga Aditya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus hilangnya Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di hutan Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, masih menyisakan misteri.

Aditya pertama kali dilaporkan hilang saat melakukan geotagging, proses penambahan informasi geografis ke dalam peta digital pada 2 Mei 2024.

Proses pencarian pun dilakukan oleh petugas gabungan dari Tim SAR, TNI, Mapala Sylva hingga para alumni ULM.

Namun, usaha belum membuahkan hasil hingga pencarian dihentikan pada hari ketujuh.

Hilangnya Aditya baru menemukan titik terang setelah heboh penemuan kerangka.

Polisi kemudian melakukan tes DNA guna mengungkap kerangka yang diduga Aditya itu.

Sosok Aditya

Dikutip dari pddikti.kemdikbud.go.id, Aditya merupakan mahasiswa Program Studi Kehutanan.

Berita Rekomendasi

Ia masuk di Universitas Lambung Mangkurat pada 6 Agustus 2021.

Aditya lahir pada 2003. Saat dilaporkan hilang dia berumur 21 tahun.

Dirinya berasal dari Dusun Imban, Desa Bentokdarat, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan.

Iyas, teman satu angkatan Aditya di Fakultas Kehutanan ULM, mengungkap sosok korban.

Baca juga: Warga Temukan Tulang Belulang di Kapuas, Diduga Adalah Mahasiswa ULM yang Hilang 5 Bulan Lalu

Ia mengaku sudah kenal Aditya sejak berstatus mahasiswa baru.

Dirinya mengaku, korban sosok yang asyik dalam hubungan pertemanan.

"Orangnya kalau lagi kumpul itu ramai, suka bicara, dan bila lagi diajak ngobrol nyambung aja," ujarnya, Minggu (13/10/2024), dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

Pernyataan senada juga diungkap Chaca, rekan Aditya lainnya.

Ia menyebut, Aditya tergabung dalam organisasi di kampus, Internasional Forestry Student's Association (IFSA).

Chaca mengenal Aditya memiliki kepribadian lucu.

"Anaknya baik dan friendly, suka bercanda juga," ucapnya.

Sementara, Ketua Umum (Ketum) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sylva, Elis, mengaku Aditya tidak memiliki masalah di kampus.

Korban dikenal baik dan di perkuliahan tidak pernah melakukan hal-hal yang lain yang bisa menimbulkan konflik dengan teman-temannya. 

"Di satu sisi Aditya mempunyai tabiat sedikit pendiam," timpal Elis.

Polisi lakukan tes DNA

Kerangka yang diduga Aditya ditemukan pada Sabtu (12/10/2024) sekitar pukul 07.45 WIB, kemarin.

Video detik-detik penemuan kerangka sempat viral di media sosial.

Pada rekaman, terlihat kerangka tersebut ditemukan masih berpakaian lengkap, kaos berwarna merah bergambar pohon dan bawahan berupa celana jeans.

Penemuan kerangka lalu dilaporkan ke Polsek Mantangai, Polres Kapuas, Polda Kalteng.

Kerangka kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Palangka Raya pada Minggu (13/10/2024).

Baca juga: Kronologi Pendaki 16 Tahun Tewas di Gunung Rinjani, Jatuh ke Jurang 500 Meter, Sempat Hilang 9 Hari

Proses pencarian mahasiswa ULM, Banjarmasin yang hilang di Desa Sei Ahas, Kapuas, Kalteng. Sampai saat ini korban masih belum ditemukan, Sabtu (4/5/2024).
Proses pencarian mahasiswa ULM, Banjarmasin yang hilang di Desa Sei Ahas, Kapuas, Kalteng. Sampai saat ini korban masih belum ditemukan, Sabtu (4/5/2024). (Banjarmasinpost.co.id/istimewa)

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan ULM, Rusmin Nuryadin, menjelaskan polisi sedang melakukan tes DNA.

"Informasi dari pihak kepolisian setempat, hasil tes DNA baru akan keluar bisa 2-3 bulan untuk mencocokan dengan keluarga," ucapnya, Minggu.

Oleh karenanya, belum dapat dipastikan kerangka tersebut adalah Aditya atau orang lain.

Meskipun demikian, pihak kampus ULM tetap memberikan dukungan penuh.

"Sejauh ini pihak perusahaan support sampai tuntas untuk tes DNA tersebut," tutupnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Kerangka Manusia di Kapuas Diduga Mahasiswa Kehutanan, Kepastian Hasil DNA Perlu Waktu 2-3 Bulan

(Tribunnews.com/Endra)(BanjarmasinPost.co.id/Nurholis Huda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas