Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Yan Wisnu, Dekan FK Undip Diperiksa Polda Jateng Buntut Kematian Dokter Aulia Risma

Dekan FK Undip, Yan Wisnu Prajoko diperiksa Polda Jateng buntut kasus bullying pada PPDS Anestesi yang menewaskan Dokter Aulia Risma.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Profil Yan Wisnu, Dekan FK Undip Diperiksa Polda Jateng Buntut Kematian Dokter Aulia Risma
Kolase Tribunnews.com: KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah
Dekan FK Undip, Yan Wisnu Prajoko diperiksa Polda Jateng buntut kasus bullying pada PPDS Anestesi yang menewaskan Dokter Aulia Risma. 

Sementara itu, Yan Wisnu dipercaya memimpin FK Undip untuk periode 2024-2029.

Rektor Undip, Yos Johan Utama secara resmi melantik Yan Wisnu menjadi Dekan FK Undip dalam Upacara Pelantikan Pejabat pada Senin (15/1/2024) di Gedung Prof Sudarto, Kampus Undip Tembalang.

Yan Wisnu dilantik menjadi Dekan FK Undip menggantikan Dwi Pudjonarko, yang telah memimpin FK Undip di periode sebelumnya.

Sebelumnya, kasus bullying di PPDS Undip menjadi perbincangan setelah Dokter Aulia Risma Lestari ditemukan tewas di kamar kosnya di Kota Semarang, Senin (12/8/2024).

Dokter Aulia mengakhiri hidup diduga karena tak kuat menjalani PPDS Anestesi di Undip.

Menurut sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya, korban diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke tubuhnya sendiri.

Setelah kasus bergulir, pihak FK Undip akhirnya mengakui adanya bullying dalam PPDS.

BERITA REKOMENDASI

Yan Wisnu mengatakan, praktik perundungan telah terjadi secara sistematik dan kultural.

Perundungan itu dilakukan secara fisik maupun sistem jam kerja hingga adanya kewajiban iuran.

"Kalau perundungan fisik tidak terlalu banyak. Lebih banyak terkait perundungan jam kerja dan iuran," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung A FK Undip, Jumat.

Baca juga: Soal Kasus Perundungan di PPDS Anestesi Undip, Teman Seangkatan Aulia Risma Bakal Lapor Polisi

Sementara perundungan melalui beban kerja bisa terjadi karena bagian anestesi melekat dengan layanan operasi di rumah sakit.

Selain itu, PPDS Anestesi tak hanya melayani bagian ruangan ICU, melainkan juga titik lainnya.

Artinya, PPDS Anestesi lebih berat dibandingkan PPDS lain secara beban kerja.

"Seharusnya dari 84 mahasiswa PPDS dengan 20 dokter di RSUP dr Kariadi Semarang, kalau tidak bisa membagi, ini perlu pendalaman."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas