16 Warga Diamankan Pascabentrok di Adonara, Pj Gubernur NTT Berangkat ke Lokasi
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita menuturkan, sebelumnya pihak kepolisian mengamankan 11 orang.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Salma Fenty
Namun, saat itu kesepakatan batas tanah sengketa belum tercapai.
Lalu, pada Juli 2024 lalu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan.
Namun, masyarakat masih belum puas hingga terjadi perang antara kedua desa.
Kini, bentrokan pun kembali pecah pada Senin (21/10/2024).
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita pun menuturkan, konflik saat ini sudah mereda.
Ia pun menuturkan bahwa penyelesaian konflik seharusnya bisa terjadi tanpa adanya kekerasan.
Nyoman Putra pun meminta semua pihak untuk bisa menahan diri.
"Tidak ada permasalahan yang harus diselesaikan dengan kekerasan. Di sini ada Pemerintah, Polri, TNI yang siap menangani situasi," katanya kepada wartawan.
Ia menambahkan, pihak-pihak terkait siap memberikan fasilitas penyelesaian masalah.
"Pemerintah daerah bersama aparat keamanan siap memfasilitasi penyelesaian masalah,"
"Kami meminta massa untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi-aksi kekerasan," tutur Nyoman Sandita.
Diberitakan sebelumnya, konflik antar warga Desa Bugalima dan Desa Ilepati terjadi pada Senin (21/10/2024).
Bentrokan antar warga terjadi sejak Senin dini hari.
Sejumlah rumah warga desa Bugalima pun terbakar akibat aksi saling serang ini.