2 Kru Basarnas Gugur Saat Bertugas Mencari Korban Hanyut di Sungai Solok Sumut, Berikut Kronologinya
SRU 2 melaksanakan penyisiran menggunakan drone thermal yang beroperasi di 4 sektor area pencarian. SRU 3 melaksanakan penyisiran menggunakan perahu.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah 8 hari dalam pencarian tim SAR, dua rescuer Kantor SAR Medan atas nama Tengku Rahmatsyah Putra (36) dan Dodi Prananta (38) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Medan Mustari menyampaikan, anggotanya gugur saat menjalankan tugas. Penemuan jenazah kedua rescuer diawali dengan pembagian tim menjadi 5 SAR Unit (SRU).
"SRU 1 melaksanakan penyisiran dengan cara menuruni tebing menuju ke permukaan sungai dengan teknik ascend discend, yaitu naik dan turun ke lokasi pencarian dengan menggunakan system tali," ujarnya, Kamis (24/10/2024).
Orientasinya tim ini untuk mengurai benda-benda tumpukan sampah di ceruk sungai dan bendungan yang dicurigai terdapat korban sesuai koordinat yang telah ditentukan melalui visualisasi drone.
Baca juga: Banjir Terjang Kota Tebing Tinggi Sumut, Seorang Warga Dilaporkan Hanyut, 2.921 Rumah Terdampak
SRU 2 melaksanakan penyisiran menggunakan drone thermal yang beroperasi di 4 sektor area pencarian. SRU 3 melaksanakan penyisiran menggunakan perahu Landing Craft Rubber Boat (perahu LCR) dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh menuju hulu sungai sejauh 2 kilometer.
SRU 4 standby di posko, sebagai tim mobile dan menunggu apabila ada permintaan personel dari lapangan.
"Kendala yang dihadapi tim SAR, diantaranya medan yang terjal, chek point rata-rata dari anchor point ke sungai berjarak 180 – 200 meter dengan variasi kemiringan antara 75 – 90 derajat," terangnya.
Selain itu, arus sungai sangat deras dan banyak sampah di area penyempitan tebing sungai. Sementara pencarian menggunakan drone termal terhalang pepohonan yang rimbun dan kencangnya angin di atas sungai.
Berdasarkan analisis dan evaluasi tim SAR, maka pencarian hari ke delapan tersebut difokuskan di bendungan WEP. Tim SAR berencana membuka bendungan tersebut untuk mengurangi debit air dan mengurai sampah yang ada di permukaan.
Sesuai rencana, pada pukul 07.00 WIB, bendungan PT WEP dibuka. Pukul 08.45 WIB seluruh tim bergerak sesuai rencana operasi. Sekitar satu jam kemudian, tim drone menginfokan bahwa debit air telah turun.
SRU 1 kemudian turun dan mengurai tumpukan sampah yang sebelumnya dicurigai terdapat korban. Hingga pukul 15.00 WIB, hasilnya nihil. Pada pukul 16.00 WIB, tim drone melihat tumpukan sampah telah bergeser kencang ke hilir.
Dari situlah, tim ini melihat tanda-tanda keberadaan korban. Informasi tersebut disampaikan ke SRU 3 yang berada di bendungan PT WEP dengan perahu LCR.
SRU 3 mendekat dan menemukan jenazah Tengku Rahmatsyah Putra pada pukul 16.15 WIB. Korban dievakuasi. Sekitar 35 menit kemudian, SRU 3 kembali menemukan jenazah Dodi Prananta. Jarak dengan korban pertama sekitar 50 meter ke arah hulu sungai. Pukul 19.00 WIB, kedua korban dievakuasi ke posko selanjutnya dibawa ke RSUD Karo di Kabanjahe untuk dimandikan.