Kronologis Ayah Dibunuh 2 Eksekutor Saat Hendak Jemput Anak di Bogor, Berikut Pengakuan Pelaku
Terungkap kronologis ayah dibunuh eksekutor saat hendak menjemput putrinya di Bogor Jawa barat. Pembunuhan dipicu persoalan utang piutang.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Iwan Irawan (55) tewas dibunuh pembunuh bayaran atau eksekutor ketika hendak menjemput putrinya pulang kerja di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2024) dini hari.
Awalnya Iwan alias IR sempat dikira korban begal.
Hal tersebut dikarenakan korban saat itu ditemukan dalam kondisi tergeletak bersimbah darah oleh warga di Jl Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Bogor.
Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban tidak terselamatkan.
Selain itu, ditemukan pula fakta saat itu, sepeda motor yang digunakan korban hilang.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi saat itu menemukan barang bukti berupa helm hitam, sandal karet, dan alu kayu sepanjang 80 cm.
Baca juga: 3 Fakta Kasus Pembunuhan Ayah Jemput Anak di Bogor: Otak Pelaku Bunuh Diri, Motif karena Sakit Hati
Belakangan terungkap, bila Iwan dibunuh eksekutor setelah polisi menangkap dua pelakunya berinisial AJ dan R.
Kronologis Pembunuhan
Peristiwa pembunuhan tersebut dipicu urusan utang piutang.
Sugandi (57) alias S selaku otak pembunuhan diketahui memiliki utang Rp 8 juta kepada korban Iwan.
Lantas korban pun menagih utang terhadap Sugandi.
Wakapolres Bogor, Kompol Adhimas Sriyono Putra mengatakan kemungkinan Sugandi sakit hati dengan cara menangih Iwan.
Baca juga: Otak Pembegalan di Bogor Tewas Akhiri Hidup sebelum Ditangkap Polisi
"Jadi S ini memiliki hutang piutang terhadap korban IR, kemudian pada saat cara menagihnya mungkin ada kata-kata yang kurang enak, kurang tepat didengar oleh pelaku sehingga mengakibatkan sakit hati dan merencanakan pembunuhan ini," kata Kompol Adhimas Sriyono Putra, Kamis (24/10/2024).
S yang sakit hati lantas mengajak rekannya Ajum Jumadi (36) alias JJ dan Muhamad Dian alias Rian atau R (24) untuk menghabisi nyawa IR.
Saat itu, S menjanjikan JJ dan R masing-masing dibayar Rp 6 juta untuk menghabisi nyawa IR.
Sebagai tanda jadi, S pun membayar JJ dan R masing-masing Rp 600 ribu.