Kematian Calon Pramugari di Medan Dianggap Janggal, Polda Sumut akan Ekshumasi Jasad Korban
Polda Sumut menyelidiki kasus tewasnya siswi sekolah calon pramugari di Kota Medan. Keluarga menemukan bekas cekikan dan luka lebam.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ade Nurul Fadilah (18), seorang siswi di salah satu sekolah calon pramugari di Kota Medan, Sumatra Utara dinyatakan meninggal pada Selasa (1/10/2024).
Kematiannya dianggap janggal usai keluarga menemukan bekas cekikan di leher serta luka lebam di tangan.
Keluarga korban telah melaporkan kematian Ade Nurul ke Polda Sumut pada Rabu (23/10/2024).
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, menyatakan akan menyelidiki kasus tewasnya siswi calon pramugari sekolah kursus penerbangan Sumatera Flight Education Center.
Sejumlah saksi akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Tentu (tugas) polisi selanjutnya adalah melakukan penyelidikan dan mengagendakan dalam Minggu ke depan ini untuk mengundang pihak terkait, di antara pelapor sendiri dan lembaga atau pihak kampus yang menjadi tempat yang bersangkutan melaksanakan pendidikan."
"Kita tunggu proses itu yang tentu akan disikapi oleh penyidik Ditreskrimum," paparnya, Senin (28/10/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Penyidik juga akan melakukan ekshumasi atau bongkar makam dan mengautopsi jasad korban.
"Tentu untuk kepentingan penyelidikan atas permintaan keluarga korban apalagi seperti itu, kenapa tidak kita untuk melakukan ekshumasi sebagai pembuktian dalam langkah penyelidikan."
"Jadi semua tentu akan berproses, kita tunggu proses yang nanti dijalankan oleh rekan rekan penyidik," tandasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum korban, Thomy Faisal Sitorus Pane, menjelaskan korban merupakan siswi baru yang mendaftar pada 29 Juli 2024.
Baca juga: Misteri Kematian Ade Nurul Fadilah: Calon Pramugari Tewas di Asrama, Keluarga Duga Tindak Kekerasan
Pihak keluarga memiliki bukti hasil pemeriksaan fisik korban sebagai syarat pendaftaran.
Dugaan sementara korban tewas akibat penganiayaan di dalam asrama.
Thomy menyatakan keluarga mendapat telepon dari pihak asrama terkait kondisi kesehatan korban menurun pada Selasa (1/10/2024).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.