Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengabdian Dini, Turunkan Stunting dan Jadi Garda Terdepan Kesehatan Warga Desa Terpencil di NTT

Selama 7 tahun ini, Dini mengabdi di sebuah desa terpencil di NTT. Ia jadi garda terdepan kesehatan warga di sana dan turunkan angka stunting.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Nuryanti
zoom-in Pengabdian Dini, Turunkan Stunting dan Jadi Garda Terdepan Kesehatan Warga Desa Terpencil di NTT
Instagram/dwiaudn_
Bidan Dini saat melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan obat pada Opa Gabriel, warga Desa Uzuzozo, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama 7 tahun ini, Dini mengabdi di sebuah desa terpencil di NTT. Ia jadi garda terdepan kesehatan warga di sana dan turunkan angka stunting. 

TRIBUNNEWS.COM - Bidan Theresia Dwiaudina (28) tengah melintasi jalan setapak berbatu di tengah hutan saat seorang lelaki tua bernama Opa Gabriel memanggil namanya.

"Ibu... berhenti sebentar," seru Opa Gabriel.

Mendengar namanya dipanggil, perempuan yang kerap disapa Bidan Dini itu menghentikan laju motornya.

Bidan desa yang bertugas di Desa Uzuzozo, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) lantas mendekati Opa Gabriel.

Ia menanyakan darimana saja sosok pria tua yang memakai kaus bergaris dan beralaskan sandal jepit itu di tengah siang hari nan terik.

Opa Gabriel menjawab, ia baru saja kembali dari rumah Bidan Dini di Desa Kekandere untuk meminta obat. Namun, Bidan Dini malah sudah berangkat ke Kampung Ndetukedho, Desa Uzuzozo.

Tak ingin pulang dengan tangan kosong, Opa Gabriel yang merupakan warga Kampung Ndetuwaru berinisiatif menunggu Bidan Dini sembari berjalan pelan-pelan di antara rasa sakitnya.

BERITA REKOMENDASI

Ia berharap dapat berjumpa Bidan Dini di tengah perjalanan. Benar saja, suara khas dari motor yang dikendarai Bidan Dini terdengar dari kejauhan.

"Tapi kan Opa bisa minta tolong siapa begitu untuk telepon, pulang dari Ndetukedho, baru saya ke Ndetuwaru. Tidak apa-apa," kata Bidan Dini.

Opa Gabriel menolaknya. Ia takut, bidan kesayangan warga Desa Uzuzozo itu capek lantaran harus bolak-balik.

Tak ingin berlama-lama, Bidan Dini pun membuka praktik di tengah jalan dan memeriksa Opa Gabriel. Ia juga memberi obat yang dibutuhkan sebelum berpisah.

Baca juga: Pemerintah Harus Memastikan Setiap Anak Lahir Sehat dan Bebas Stunting

Beberapa menit setelah perpisahan itu, Bidan Dini menelepon warga Ndetuwaru untuk memastikan keadaan Opa Gabriel.


"Opa Gebi sudah tiba, Ibu. Sementara sudah makan, mau minum obat," kata warga. Lega hati Dini mendengar kabar tersebut.

Ya, beginilah gambaran keseharian Bidan Dini yang selama tujuh tahun ini mengabdi sebagai tenaga kesehatan di Desa Uzuzozo, sebuah desa terpencil di NTT.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas