Permintaan Maaf PRMPC soal Kegaduhan soal RM Padang di Cirebon, Penasehat: Bukan Masalah Etnis
Melalui Penasehat PRMPC, Erlianus Tahar, pihak PRMPC meminta maaf usai melakukan razia terhadap sebuah RM Padang di Cirebon.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
Harga atau label yang ia sebutkan yakni merujuk pada "Serba Rp10 ribu" atau "Serba Rp 8 ribu" yang dipasang di beberapa RM Padang.
Erlinus menuturkan, PRMPC tak terafiliasi dengan ormas manapun.
Mereka hanya paguyuban antar pedagang RM Padang di Cirebon.
"Kami itu sebenarnya organisasi paguyuban, bukan ormas yang tidak berafiliasi ke mana pun," katanya, seraya menegaskan bahwa inisiatif mereka bersifat mandiri dan untuk silaturahmi antar pedagang.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahpahaman yang timbul.
Erlinus menyayangkan, video yang diunggah oleh salah satu rekannya tersebut berdampak negatif.
"Video itu bukan video resmi kami, hanya saja ada teman kami yang memvideokan dan diunggah di akun pribadinya."
"Kami juga menyesalkan di video itu, ada kalimat-kalimat abal-abal, tetapi itu bukan pernyataan kami secara resmi," ujarnya.
Ia menuturkan, apabila dengan ada pihak yang merasa dirugikan, ia mengajak untuk bertemu dan menjelaskan maksud serta tujuan PRMPC.
Polres Cirebon Panggil PRMPC
Sementara itu, PRMPC sudah mengonfirmasi bahwa tak ada persekusi dan intimidasi terhadap pedagang.
Demikian yang disampaikan Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni.
Baca juga: Resep Rendang Daging Sapi, Inspirasi Masakan untuk Manfaatkan Sisa Daging Kurban
"Terkait dengan viralnya dugaan adanya persekusi di Rumah Makan Padang, kami (Polresta Cirebon) sudah berkomunikasi dengan Ketua dan Penasehat PRMPC kemarin," ujar Kombes Sumarni, dikutip dari TribunJabar.id.
PRMPC dalam pertemuan tersebut juga mengklarifikasi bahwa tak ada maksud untuk melakukan persekusi.
"Mereka hanya bersilaturahmi dan menanyakan kenapa warung tersebut harganya terlalu murah," ucapnya.