Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Makam Calon Pramugari di Medan Dibongkar Siang Nanti, Ini yang Dicari Polisi

Ade Nurul Fadilah adalah calon pramugari Sumatera Flight Education Center di Jalan Letjen Jamin Ginting, Komplek Citra Garden, Kota Medan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Makam Calon Pramugari di Medan Dibongkar Siang Nanti, Ini yang Dicari Polisi
HO
Ade Nurul Fadilah (18) warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ditemukan meninggal tidak wajar di dalam kamar asramanya, pada Selasa (1/10/2024) lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Ade Nurul Fadilah merupakan seorang siswi di salah satu sekolah calon pramugari di Kota Medan. (HO) 

Sumatera Flight Education Center Medan membantah Ade Nurul Fadillah, siswi kursus calon pramugari asal Kisaran tewas akibat dianiaya.

Kuasa hukum Sumatera Flight Education Center Medan, Hendra Manatar Sihaloho mengatakan, tidak ada senior dan junior di tempat belajar tersebut.

Dari hasil keterangan yang diperoleh sekolah, korban disebut orang baik dan tidak mempunyai musuh.

"Jadi, kita di sekolah ini tidak ada namanya junior senior, tidak ada tindak pembullyan, kekerasan, makanya kita agak kaget juga. Jadi, yang perlu saya terangkan di sini, almarhum ini orang baik,   tidak ada musuh, dan baru dua bulan dia berada di sekolah ini. Makanya kita kaget juga dengar berita itu,"kata Kuasa hukum Sumatera Flight Education Center Medan, Hendra Manatar Sihaloho, Selasa (29/10/2024).

Terkait tewasnya Ade, Hendra menyebut korban sempat mengalami sakit kepala hingga teriak luar biasa, sebelum meninggal dunia.

Sakit kepala ini diduga sudah lama dialami korban dan Ade disebut kerap mengkonsumsi obat-obatan yang dibeli dari warung.

Saat itu, teriakan Ade didengar oleh rekan sesama di asrama hingga membuat panik.

BERITA REKOMENDASI

Karena takut, rekan korban memanggil pengasuh di asrama dan membawanya ke klinik kurang lebih berjarak 50 meter.

Pihak klinik kemudian menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit.

Dalam perjalanan ke rumah sakit inilah korban diduga meninggal dunia karena setibanya di RS USU, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi, habis dari klinik menyampaikan harus langsung dibawa ke rumah sakit. Jadi ketika dibawa ke rumah sakit USU, rupanya disampaikan sudah meninggal, belum ada penanganan memang saat itu."

Mengenai ada memar yang disebut bekas cekikan,  keterangan yang diterima Hendra dari pihak medis, memar bisa terjadi beberapa faktor, salah satunya penyakit jantung.


"Memang jadinya agak biru, disampaikan dokter, ya dugaan dugaannya banyak kata dokter, salah satunya bisa jantung, cuman kan belum dilakukan rekam medis." (Tribun Medan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas