Cerita Korban Erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur, Diawali Suara Ledakan Lalu Hujan Batu dan Pasir
Para korban anya duduk di dalam rumah hingga hujan batu dan pasir mereda
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Magang POS-KUPANG.COM, Ernestina Jesica Toji
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA – Rumah warga di kecamatan Wulanggitang alami kerusakan parah hingga terbakar
Akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada pukul 23.57, Minggu, 3 November 2024 mengakibatkan rumah warga terbakar hingga mengakibatkan rusak parah.
Banjir lahar gunung itgu menyebabkan lubang besar berbentuk lingkaran sehingga rumah rusak total.
Beberapa rumah yang terkena hujan batu juga mengalami kerusakan ringan hingga rusak parah.
Warga Kecamatan Wulanggitang, Reinardus Petrus Blekonama menceritakan kejadian erupsi tersebut.
“Sebelumnya itu terjadi hujan sekitar jam 9. Hujannya agak lama sekitar 1 jam lebih. Sampai sekitar jam 12 sudah mulai terdengar gemuruh. Posisinya warga sudah mulai tertidur lelap,”ujarnya.
Baca juga: Erupsi Lagi, Ini Riwayat Letusan Gunung Lewotobi: Pertama Kali Tahun 1932, Terakhir Akhir Bulan Lalu
Karena belum tidur, pria berumur 38 tahun tersebut menyaksikan jatuhnya hujan batu hingga banjir lahar yang menghantam rumah warga.
“Saat itu saya masih duduk, saat mendengar bunyi gemuruh saya pikir petir, tapi tiba-tiba dengar meledak seperti orang buang bom.
Jadi pada saat meledak listrik langsung padam dan langsung turun hujan batu pasir,” ceritanya.
Saat itu, Ia dan warga lain tidak berani keluar rumah karena takut tertimpa batu yang jatuh.
Mereka hanya duduk di dalam rumah hingga hujan batu tersebut reda.
Akibat dari hujan batu dan hujan lahar menyebabkan kerusakan parah hingga hancur total.
"Ada 5 atau 6 rumah yang hancur, rusak parah dan terbakar,” katanya.