Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kronologi Dua Rumah di Kabupaten Barru Sulsel Dipindah Gara-gara Perbedaan Dukungan Calon Bupati

Dua rumah warga di Sulsel dipindah paksa karena perbedaan dukungan calon bupati. Apa alasannya?

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kronologi Dua Rumah di Kabupaten Barru Sulsel Dipindah Gara-gara Perbedaan Dukungan Calon Bupati
HO/capture video
Dua rumah milik warga di Desa Lojie, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan terpaksa dipindah gara-gara baliho dan perbedaan pilihan calon bupati. Ratusan warga dikerahkan untuk memindah rumah. 

"Tanpa disuruh pindah, dari awal saya memang mau pindah karena sudah ada tanahku sendiri," tutupnya, melansir Tribun Timur.

Kedua rumah panggung tersebut dipindahkan secara gotong royong bersama warga setempat dan bersama ratusan pendukung paslon nomor 3.

Rumah tersebut dipindah ke tanah pribadinya masing-masing yang lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter.

Pasalnya kedua pemilik rumah yang dipindahkan lantaran beda pandangan politik adalah satu rumpun keluarga.

Rumah tersebut milik Fatima yang selama ini dihuni bersama suaminya dan satu anaknya. 

Rumah kedua adalah milik Masdar yang dihuni bersama istri dan enam anaknya.

Kedua rumah tersebut dipindahkan ke lokasinya sendiri yang jaraknya tak jauh dari lokasi sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Lokasi rumah tersebut tepatnya di Dusun Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusettasi, Kabupaten Barru, Sulsel.

Baca juga: Sinergi Tumbuh Bersama, Andil Rumah BUMN Dampingi UMKM Solo Raya


 Masdar mengakui sudah puluhan tahun menempati rumah tersebut.

Di tanah tersebut ia tinggal sejak masih atas kepemilikan keluarganya.

"Pada awalnya tanah ini milik Hj Laming dan Hj Indo Upe, dan beliau adalah sepupu saya," ungkapnya.

"Tapi di kemudian hari tanah ini dijual. Pemilik tanah tidak mempersoalkan saya menempatinya karena dari awal saya sudah tinggal di sini," kata Masdar.

"Tapi belakangan ini orang yang dipercaya untuk mengawasi tanah ini, Santi, meminta kami untuk pindah lantaran kami beda dukungan," ungkapnya.

Menurutnya, awalnya Santi memintanya untuk mencabut spanduk paslon nomor 3 yang terpasang di dinding.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas