Sosok Pramono, Bos Susu di Boyolali Dibuat Pusing Ditagih Pajak Rp670 Juta, Ngaku Merasa Janggal
Sosok Pramono sedang menjadi perbincangan setelah kabar dirinya terlilit pajak Rp 670 juta, viral lewat media sosial.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
"Kita datang ke sini untuk klarifikasi," kata Gito (56), peternak asal Dukuh Rejosari, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, dikutip dari TribunSolo.com.
Gito mengaku sangat terbantu dengan keberadaan UD Pramono karena bisa membeli hasil susu dengan harga tinggi dibandingkan lain.
"Saya sudah lama setor susu ke pak Pramono. Tiap hari (susu) diambil. Harganya paling tinggi ketimbang yang lain," katanya.
Baca juga: Soal Izin BPOM Produk Susu Ikan, KKP: Sudah Diajukan
Komwasjak turun tangan
Permasalahan pajak yang dialami Pramono menyita perhatian Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak).
Komwasjak melakukan pertemuan dengan Pramono pada Rabu (6/11/2024).
Ketua Komwasjak, Amien Sunaryadi mengatakan, kedatangannya untuk mendengarkan keluhan dari Pramono.
Selain ke Pramono, Komwasjak juga akan memintai keterangan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Amien berharap ada solusi untuk Pramono.
"Nanti kita rumuskan rekomendasinya seperti apa. Kami baru mendengar dari Pak Pram, keluhannya Pak Pram. Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa ada solusi," ujarnya, dikutip dari TribunSolo.com.
Terakhir Amien mengaku tidak mau usaha Pramono terhenti gara-gara urusan pajak.
Semua karena sudah bertahun-tahun Pramono sudah membantu ribuan peternak sapi perah.
"Ya khawatir kalau Pak Pram bener-benar tutup. Karena selama ini Kerjasama dengan UD Pramono, peternak merasa diuntungkan. Susu dibeli dengan harga terbaik," tutup Suyamto.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul TERUNGKAP Alasan UD Pramono di Boyolali Terancam Tutup : Rekening Diblokir Gegara Masalah Pajak
(Tribunnews.com/Endra)(TribunSolo.com/Tri Widodo)(Kompas.com/Labib Zamani)