5 Pengakuan Guru Supriyani: Baru Sekali Mengajar Korban, Diancam Aipda WH, dan Diperas Oknum Polisi
Proses sidang guru Supriyani masih berjalan. Guru honorer tersebut mengaku baru sekali mengajar di kelas korban dan membantah melakukan pemukulan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
Sehari kemudian, Supriyani mencabut surat tersebut karena merasa tertekan.
Wanita 36 tahun itu tak mengetahui adanya upaya perdamaian saat dibawa ke rumah jabatan Bupati Konawe Selatan.
Baca juga: Guru Supriyani Blak-blakan Saat Sidang, Ungkap Kondisi Anak Aipda WH di Hari Dirinya Dipolisikan
"Kemarin sudah ada panggilan ke Propam. Namun sebelum saya berangkat ke Propam, saya dibawa ke Rujab Bupati Konawe Selatan untuk dipertemukan oleh orang tua korban."
"Dan di situ, isi percakapan Pak Bupati itu untuk atur damai dan permintaan maaf. Tapi bukan permintaan mengakui kesalahan," ungkapnya.
Supriyani menyerahkan upaya damai tersebut kepada Samsuddin.
Ia tidak sempat membaca surat damai yang dibuat Samsuddin.
"Saya di situ, pengacara saya telah mengetik itu surat dan saya tidak baca juga isinya karena saya serahkan semua pengacara. Disitu saya disuruh tandatangan," katanya.
Menurutnya, ada upaya menghentikan proses sidang yang masih berjalan.
Meski sudah memaafkan Aipda WH atas tuduhan pemukulan, Supriyani ingin sidang terus berlanjut hingga keluar putusan akhir dari hakim.
Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Supriyani Ungkap Sempat Mengajar di Kelas Anak Aipda WH pada Hari Jumat Sebelum Dilaporkan ke Polisi
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsSultra.com/Desi Triana/La Ode Ahlun/Samsul)