Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cium Kejanggalan, Ahli Sebut Kasus Supriyani Tak Layak Naik Persidangan, Singgung Bekas Luka Korban

Cium kejanggalan, ahli sebut kasus Supriyani tak layak naik persidangan, singgung bekas luka korban.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Cium Kejanggalan, Ahli Sebut Kasus Supriyani Tak Layak Naik Persidangan, Singgung Bekas Luka Korban
Tribun Sultra
Guru honorer Supriyani saat mendatangi markas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu, 6 November 2024 lalu. 

"Kalau dalam bahasa pembuktian, dia tidak mampu mencapai standar beyond reasonable doubt, sehingga pembuktian harus maksimal," lanjutnya. 

Karena itu, Julius menduga luka pada tubuh korban bisa terjadi karena tindakan lain. 

"Bisa terjadi dengan tindakan yang lain, dengan alat yang lain, yang bahkan berbeda dengan alat yang diduga kuat sebagai alat bukti," tandasnya. 

Tangis Supriyani Ungkit Ucapan Aipda WH 

Tangis guru Supriyani pecah saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (8/11/2024). 

Di hadapan hakim, Supriyani tak kuasa menahan tangis saat menceritakan telah meminta maaf kepada orangtua muridnya, Aipda WH dan NF. 

Permintaan maaf itu sudah lima kali disampaikan Supriyani saat menjalani mediasi dengan keluarga korban. 

"Saya sudah lima kali bertemu pak Bowo (Aipda WH) dan setiap bertemu saya sampaikan minta maaf, kalau pernah bikin salah selama mengajari anaknya," ujar Supriyani, dikutip dari TribunnewsSultra.com, Kamis (7/11/2024). 

(Kiri) guru Supriyani menangis saat persidangan di PN Andoolo, Konawe Selatan, Kamis, (7/11/2024).
(Kiri) guru Supriyani menangis saat persidangan di PN Andoolo, Konawe Selatan, Kamis, (7/11/2024). (Tribun Sultra)

Baca juga: Guru Honorer Supriyani Disayangi Muridnya, Bakal Diproses Hukum Lagi oleh Bupati Surunuddin?

Berita Rekomendasi

Namun, permintaan maaf dari Supriyani justru disalahartikan oleh Aipda WH dan istrinya. 

Supriyani berkali-kali meminta maaf bukan untuk mengakui tuduhan penganiayaan terhadap muridnya. 

Namun, ia meminta maaf agar masalah ini bisa diselesaikan tanpa proses hukum. 

"Karena setiap bertemu selalu disuruh minta maaf. Tapi saya tidak mau dibilang memukulinya anaknya karena itu saya tidak pernah lakukan," katanya.

Kala itu, Supriyani meminta maaf lantaran selama 16 tahun menjadi guru honorer ia tak pernah dituduh melakukan penganiayaan. 

Kendati demikian, Supriyani menyebut Aipda WH tetap bersikukuh menjebloskannya ke penjara meski ia telah meminta maaf. 

"Kaget, karena 16 tahun saya mengajar tidak pernah menganiaya kejadian seperti ini," ujar Supriyani

"Sempat ada kata-kata dari pak Bowo 'saya tetap akan penjarakan kamu walaupun hanya sehari agar semua orang tau kalau kamu salah'."

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Tangisan Supriyani di Hadapan Hakim Ungkap 5 Kali Minta Maaf ke Aipda WH, Namun Tetap Dipenjarakan

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunnewsSultra/Laode Ari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas