Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akal Bulus para Pengusaha Skincare Selipkan Merkuri hingga Bahan Kimia Pelangsing ke Produknya

Dunia skincare sedang tidak baik-baik saja. Baru-baru ini BPOM Makassar menguak modus skincare bermerkuri bisa diedarkan luas ke publik.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Akal Bulus para Pengusaha Skincare Selipkan Merkuri hingga Bahan Kimia Pelangsing ke Produknya
Kolase Tribunnews.com
Kolase Fenny Frans dan Mira Hayati bos skincare Makassar yang menjual produk mengandung merkuri. Dunia skincare sedang tidak baik-baik saja. Baru-baru ini BPOM Makassar menguak modus skincare bermerkuri bisa diedarkan luas ke publik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia skincare sedang tidak baik-baik saja.

Baru-baru ini Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Makassar menguak modus skincare bermerkuri bisa diedarkan luas ke publik.

Hal tersebut dikuak Kepala BPOM Makassar, Hariani melansir dari Tribuntimur, Minggu (10/11/2024).

Hariani mengatakan produk kosmetik diuji oleh laboratorium BPOM tersebut merupakan skincare yang diamankan oleh Ditreskrimsus Polda Sulsel.

 "Kami melakukan pengujian laboratorium terhadap 66 sampel produk dan 1 obat tradisional atau obat bahan alami," kata Hariani.

"Dengan hasil yang sudah teruji, data ini tidak bersifat perkiraan, semuanya berdasarkan uji laboratorium," jelasnya.

Produk yang terbukti mengandung bahan berbahaya, kata Hariani, adalah milik Fenny Frans.

Berita Rekomendasi

"Jadi yang positif mengandung bahan berbahaya dari 66 sampel itu adalah FF Day Cream Glowing, yang positif mengandung raksa atau merkuri. FF Night Cream juga positif mengandung merkuri," ujarnya.

Baca juga: Produk Skincare Miliknya Dinyatakan Mengandung Merkuri, Fenny Frans: Saya Dibohongi

Hariani juga menjelaskan bahwa meskipun kedua produk Fenny Frans tersebut telah mengantongi izin BPOM, itu tidak membenarkan kandungan berbahaya di dalamnya.

 "Kedua produk ini sebetulnya sudah terdaftar dan memiliki izin notifikasi dari Badan POM," ungkapnya.

Adapun Hariani menguak bagaimana bisa produk skincare sudah berizin bisa dijual bebas meski berbahan merkuri.

Diketahui BPOM memiliki mekanisme pemeriksaan terhadap produksi skincare, yakni pre-market dan post-market.


"Pre-market, (maksudnya) sebelum dia produksi, sudah kita lakukan pengawasan dan dia mendaftarkan itu sudah sesuai dengan prosedur sebagaimana mestinya," ujarnya.

Hariani menduga, ada ulah oknum tertentu yang belakangan mengubah bahan kandungan produk usai mendapat izin dari BBPOM.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas