Pemda Sikka Imbau Siswa Belajar dari Rumah secara Daring, Abu Vulkanik Mengganggu KBM
Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga berdampak hingga Kabupaten Sikka.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga berdampak hingga Kabupaten Sikka.
Melihat aktivitas fulkanik yang masih tinggi, Pemerintah Kabupaten Sikka pun mengeluarkan imbauan pembelajaran kepada siswa dari TK/Paud, SD, dan SMP.
Imbauan tersebut berisikan, kegiatan belajar dilakukan secara daring dari rumah.
Mengutip TribunFlores.com, Pemda Sikka juga menetapkan status siaga darurat kebencanaan pascaerupsi Gunung Lewotobi.
Penetapan siaga darurat bencana ini dikeluarkan setelah abu vulkanik Gunung Lewotoni berdampak ke empat kecamatan di Kabupaten Sikka.
"Penetapan ini berdasarkan laporan hasil kaji cepat BPBD Sikka tanggal 6 November 2024 dan hasil rapat kerja Tim Reaksi cepat (TRC) BPBD Sikka," kata PJ Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera.
Status siaga darurat bencana ini berlaku 60 hari yang direncanakan akan berakhir 7 Januari 2025 mendatang.
Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Butuh Bantuan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga berdampak pada kegiatan belajar mengajar.
Banyak pelajar yang kegiatannya diliburkan. Kini, mereka membutuhkan bantuan untuk fasilitas belajar, seperti buku dan alat tulis.
"Fasilitas belum ada, kalau bisa itu siapkan dengan alat tulis, buku tulis, buku-buku literasi supaya kami bagi dengan anak-anak per fase, supaya mereka bisa membaca, menulis dan mewarnai," kata Tarsisia Tobi, guru SD dari Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura.
Baca juga: Wapres Gibran Pimpin Rapat Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan BNPB dan Para Menteri
Selain itu, banyaknya siswa yang mengungsi, mereka harus berdesak-desakan dalam satu posko yang digunakan untuk tempat belajar.
Mengutip TribunFlores.com, mereka belajar menggunakan buku seadanya yang dipinjamkan oleh sekolah tetangga.
Kini, mereka berharap bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk memperbanyak posko supaya bisa belajar dengan nyaman.
Diwartakan sebelumnya, ribuan orang mengungsi karena erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para pengungsi tersebut juga termasuk para anak yang masih mengenyam bangku sekolah.
Akibat dari bencana ini, mereka pun rindu untuk bisa bersekolah kembali.
Para siswa tersebut kini terpaksa libur karena situasi yang tak mendukung.
Salah satu siswi SMP bernama Chen merasa rindu untuk pergi ke sekolah.
"Kami kami rindu ke sekolah untuk bertemu dengan teman-teman karena di sini sepi," ungkap Chen, Siswi SMPK Sanctissima Trinitas bersama teman-temannya saat disambangi TribunFlores.com.
Chen dan anak-anak lainnya merasa hampa setelah Gunung Lewotobi erupsi.
"Di sini kami hanya diberi tugas, lalu untuk keseharian kami hanya duduk dengan teman-teman saja," ucapnya.
Ia mengaku ingin secepatnya bisa kembali bersekolah karena ia bosan berada di tempat pengungsian.
"Kalau di posko ini kita hanya duduk-duduk saja, dikasih tugas saja," jelasnya lagi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul BREAKING NEWS: Status Siaga Darurat Bencana Lewotobi, Pemda Sikka Imbau Siswa Belajar dari Rumah
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunFlores.com, Arnol Welianto)