Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apresiasi Polisi yang Tangkap Ivan Sugianto, IPW: Tepis Tersangka Punya Bekingan Aparat

IPW mengapresiasi polisi yang menangkap dan menetapkan Ivan menjadi tersangka. Menurutnya, ini menjadi wujud Ivan tidak memiliki bekingan aparat.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Apresiasi Polisi yang Tangkap Ivan Sugianto, IPW: Tepis Tersangka Punya Bekingan Aparat
Kolase Tribunnews.com
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso dan tersangka perundungan, Ivan Sugianto. IPW mengapresiasi polisi yang menangkap dan menetapkan Ivan menjadi tersangka. Menurutnya, ini menjadi wujud Ivan tidak memiliki bekingan aparat. 

Dirmanto meminta agar awak media berfokus mengawal proses hukum terhadap Ivan.

Selain itu, dia juga masih enggan untuk menjawab isu kedekatan Ivan dengan polisi.

"Kami fokus menangani kasus ini, jadi jangan digiring ke hal-hal lain. Fokuskan perhatian pada penanganan perkara ini. Saya minta teman-teman wartawan juga fokus. Jangan cari-cari informasi di luar itu," kata Dirmanto.

Setelah ditangkap, Dirmanto menuturkan Ivan langsung ditetapkan menjadi tersangka.

Dirmanto mengatakan Ivan telah tiba di Polrestabes Surabaya sekitar pukul 17.21 WIB.

Tentang maksud Ivan berada di Bandara Juanda, Dirmanto masih enggan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Awal Mula Ivan Suruh Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Sujud dan Gonggong

Raut wajah Ivan Sugianto berubah dibandingkan ketika secara arogan memaksa siswa SMA untuk bersujud dan menggonggong. Kini dia memelas minta maaf.
Raut wajah Ivan Sugianto berubah dibandingkan ketika secara arogan memaksa siswa SMA untuk bersujud dan menggonggong. Kini dia memelas minta maaf. (Kolase Tribunnews)

Seperti diketahui, tindakan Ivan Sugianto yang menyuruh siswa SMA Gloria 2 Surabaya berinisial ET bersujud dan menggonggong viral di media sosial.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari Surya.co.id, hal tersebut berawal ketika adanya saling ledek antara siswa SMA Gloria 2 dan siswa SMA Cita Hati di media sosial Instagram.

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir, menjelaskan ledekan tersebut muncul setelah pertandingan basket antar sekolah.

"Seminggu sebelumnya mereka pertandingan basket, basket ada tim Gloria ada tim lain. Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria," ungkapnya.

Alhasil, Ivan pun tidak terima dan mendatangi siswa SMA Gloria 2 agar bertanggung jawab.

Dia datang bersama rombongan dan memaksa ET untuk bersujud dan menggonggong.


"Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong. Ibu kepala sekolah membiarkan bullying terjadi. Iya itu pasti (ketakutan)," katanya.

Kadir mengatakan kepala sekolah SMA Gloria 2 diam saat Ivan melakukan tindakan kepada muridnya itu lantaran takut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas