Bisnis Mentereng Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto Dipolisikan Karena Suruh Siswa Berlutut Gonggong
Publik curigai sumber uang pengusaha Surabaya Ivan Sugianto yang suruh siswa sujud dan menggonggong dari gadget sampai diskotek, minta polisi telusuri
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto kini dikuliti mulai dari profesi hingga bisnisnya.
Ini semua buntut sikap arogansi Ivan Sugianto yang menyuruh siswa SMA Gloria Surabaya, Ethan sujud dan menggonggong.
Hal tersebut dikarenakan Ivan Sugianto tak terima anaknya, Excel atau EMS, diejek mirip poddle atau anjing yang dikenali dari tampilannya karena bulunya keriting.
Semua sumber pundi-pundi bisnisnya itu dinamakan dengan nama sang putra.
Selain gadget, Ivan Sugianto juga kabarnya punya bisnis club malam di Surabaya.
Publik kini meminta Polisi memeriksa semua bisnis usaha hiburan malam atau diskotek Ivan Sugianto.
Profesi Ivan Sugianto dari Pengusaha, Politikus hingga Pengacara
Belakangan publik juga dikejutkan dengan beredarnya informasi kontak Ivan Sugianto
Dalam informasi kontak tersebut, nama Ivan disebut-sebut punya banyak profesi, di antaranya pengacara.
Bukan hanya itu, Ivan juga menuliskan profesi lainnya di media sosial Instagram yaitu politikus.
Perihal banyaknya profesi yang dimilikinya, pihak Ivan masih belum memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
Baca juga: Akal Bulus para Pengusaha Skincare Selipkan Merkuri hingga Bahan Kimia Pelangsing ke Produknya
Alih-alih memuat konfirmasi, respon Ivan Sugianto setelah sosoknya viral justru tak disangka.
Ivan memilih mengunci akun media sosial Instagram-nya yang sudah punya pengikut 2 ribu akun.
Selain itu Ivan juga tampak menghapus foto profilnya di media sosial lain.
Hingga artikel ini ditayangkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Ivan.
Sosok Ivan Sugianto
Sosok Ivan Sugianto dikenal sebagai pengusaha hiburan malam di Kota Surabaya.
Ia merupakan ayah dari EMS, siswa SMA Cita Hati Surabaya.
Ivan Sugianto juga dikenal dekat dengan Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.
Ivan Sugianto juga dikabarkan dekat dengan sejumlah aparat dan pejabat.
Ivan Sugianto Resmi Dipolisikan
Ivan Sugianto resmi dilaporkan oleh SMA Gloria 2 Surabaya usai siswa mereka dipaksa sujud dan menggonggong.
Sebelumnya, Ivan Sugianto menyuruh siswa SMA Gloria Surabaya, Ethan untuk sujud dan menggonggong.
Hal tersebut dikarenakan Ivan tak terima anaknya, Excel, diejek mirip poddle atau anjing yang dikenali dari tampilannya karena bulunya keriting.
Padahal perseteruan antara Excel dan Ethan hanya sebatas candaan anak remaja setelah tanding basket.
Baca juga: Pengusaha Boyolali Cari 5 Ribu Janda, akan Dimerdekakan Ekonominya
Diduga Ethan mengejek Excel yang kalah bertanding basket.
Excel merupakan siswa dari SMA Cita Hati Surabaya. Sementara Ethan siswa SMA Gloria Surabaya.
Dikutip dari laman twitter yang dibagikan @farid, Perhimpunan Persatuan Aksi Solidaritas Untuk Transparansi Dan Independen Indonesia (PASTI INDONESIA) menunjukkan kronologi sebenarnya dan meminta agar Ivan Sugianto ditangkap dan diperiksa.
Publik juga meminta Polisi memeriksa semua bisnis usaha hiburan malam atau diskotek Ivan Sugianto.
Kasus Ivan Sugianto yang menyuruh seorang siswa bersujud dan menggonggong seperti anjing resmi dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.
Konsultan hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke, memastikan proses hukum berjalan dalam kasus yang melibatkan Ivan Sugianto ini.
Pihaknya turut mengadukan Ivan Sugianto, yang merupakan wali murid salah satu siswa SMA Cita Hati berinisial EMS.
"(Pengaduan terhadap Ivan) masih berlanjut, kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua," kata Sudiman Sidabukke, Minggu (10/11/2024).
Laporan itu tertuang dalam surat tanda terima laporan/pengaduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA yang dilakukan oleh seorang guru berinisial LSP atas ancaman dengan kekerasan.
Senada dengan itu, Konsultan Hukum SMA Gloria 2 Surabaya Sudiman Sidabukke memastikan, kliennya sudah berdamai dengan Nouke CS yang sebelumnya disebut sebagai preman bayaran.
Tapi, untuk pengaduan yang dibuat SMA Gloria 2 Surabaya terhadap Ivan Sugianto, yang merupakan wali murid salah satu siswa SMA Cita Hati berinisial EMS masih berlanjut.
Ia menegaskan, permasalahan dengan Ivan telah dipasrahkan pada polisi. Maka dari itu, pihaknya berharap teradu dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Saya pikir biarlah diproses secara aturan hukum yang berlaku, nanti pihak kepolisian saja untuk menjadi fokus," imbuhnya.
Kronologi
Melansir dari Tribunmedan.com, kasus arogansi Ivan Sugianto ini bermula dari saling ejek antara siswa SMA Gloria 2 Surabaya dengan SMA Cita Hati Surabaya.
Saat itu, Ivan Sugianto tidak terima anaknya yang berinisial EMS diejek oleh siswa SMA Gloria 2 Surabaya.
Ivan Sugianto kemudian mendatangi SMA Gloria 2 Surabaya.
Di sana ia mengamuk, kemudian memaksa siswa SMA Gloria 2 yang mengejek anaknya untuk bersujud.
Dari unggahan akun X milik @Mdy_Asmara1701, terlihat aksi arogan tersebut ditonton oleh banyak orang yang ada di areal sekolah.
“Minta maaf, sujud, sujud, menggonggong,” ucap Ivan dalam video yang beredar.
Melihat hal itu, orang tua siswa lantas meminta anaknya untuk bangkit.
Namun, Ivan makin mengamuk.
Bahkan, orang tua siswa tersebut nyaris jadi bulan-bulanan kelompok Ivan Sugianto.
“Udah Pak, sorry Pak, udahlah Pak, dia kan udah minta maaf,” ucap orang tua murid SMA Gloria 2 Surabaya berusaha memelas.
Karena kasus ini pula, guru di SMA Gloria 2 kemudian membuat laporan polisi.
Laporan tersebut tertuang LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Setelah laporan bergulir, kasus ini belakangan disebut sudah dimediasi.
Dalam kasus ini, nama Ketua Asosiasi Petinju Indonesia Jawa Timur, Nouke Norimarna ikut terseret.
Diberitakan beberapa media, bahwa Nouke sempat disebut-sebut ikut mendatangi SMA Gloria 2 bersama Ivan Sugianto.
Namun Nouke dalam keterangannya membantah disebut preman.
Ia mengaku dirinya hadir sebagai guru tinju dari EMS, anak dari Ivan Sugianto.
Meski sudah diselesaikan dengan kekeluargaan di Amin Resto, Surabaya pada 8 Oktober 2024, tak sedikit warganet di Twitter atau X meminta agar Ivan Sugianto diproses hukum. (tribun network/thf/TribunMedan.com).