5 Fakta Pembacokan di Sampang: Polisi Masih Buru Pelaku Lain, Korban Dikenal sebagai Sosok Baik
Fakta-fakta pembacokan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim), Minggu (17/11/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Endra Kurniawan
JSP mengalami sejumlah luka di bagian muka, punggung, dan tangan akibat senjata tajam.
"Pada pukul 17.15 WIB, korban akhirnya meninggal dunia dan korban sudah diantarkan ke rumah duka," tuturnya.
Baca juga: Deretan Peristiwa Horor yang Pernah Terjadi di Sampang: Kerusuhan Pemilu 1997 Hingga Kasus Syiah
5. Kronologi Peristiwa
Peristiwa berdarah ini berawal setelah pasangan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz mengunjungi salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat pada hari Minggu kemarin.
Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapat, awalnya sempat ada penghadangan dari beberapa orang tidak bertanggung jawab kepada Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz.
"Setelah ada negosiasi, akhirnya pasangan calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi," tuturnya, Senin.
Beberapa saat kemudian, peristiwa yang tak diinginkan terjadi di salah satu kediaman tokoh yang dikunjungi pasangan Jimad Sakteh.
Para pelaku pembacokan diduga mendatangi JSP. Mereka datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit, sedangkan korban tidak membawa senjata tajam jenis apa pun.
"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung paslon Jimad Sakteh," terangnya.
Korban mengalami sejumlah luka bacok di tubuhnya hingga meninggal dunia.
Surya menegaskan, pihaknya sangat menyayangkan dan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut karena tak dapat diantisipasi serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.
"Kami tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul: Sosok Pembunuh Saksi Paslon Pilkada Sampang Slamet Junaidi-Mahfudz, Polda Jatim Buru Pelaku Lain.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunMadura.com/Hanggara Pratama)