Saksi Paslon Pilkada Sampang Masih Sadar saat Dibawa ke RS, Meninggal karena Pendarahan Usai Dibacok
Usai kejadian itu korban sempat dibawa ke RSUD Ketapang pada 16.10 WIB. Saat itu kondisi korban masih sadar.
Editor: Dewi Agustina
Slamet Junaidi yang kini berusia 52 tahun mengenyam pendidikan di SD Negeri Gunung Sekar 3 Sampang (1979-1985).
Selanjutnya, Junaidi bersekolah di SMP Negeri 4 Sampang (1985-1988) dan melanjutkan sekolah menengah atas lewat Paket C Tunas Harapan (2009-2012).
Junaidi kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di S-1 STISIP Syamsul Ulum Sukabumi (2012-2016).
Pelaku FS Ditangkap
Terpisah, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengatakan bahwa, saat ini pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap pelaku FS dengan harapan dapat melakukan pengembangan dan menangkap pelaku lainnya.
"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ujarnya.
Menurutnya, saat ini tim tengah berada di lapangan untuk terus melakukan pendalaman sekaligus pengajaran terhadap pelaku lainnya mengingat, pelaku lebih dari satu orang.
"Kita minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," ujarnya.
Irjen Imam juga mempertemukan kedua kubu pasangan calon Bupati Sampang. Hal itu untuk mewujudkan bersama-sama mewujudkan Pilkada damai.
Irjen Imam Sugianto mengatakan, pasca kejadian penganiayaan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan masing-masing tim pemenagan kedua Paslon Pilkada 2024 Kabupaten Sampang.
"Dengan adanya kegiatan ini kami tidak ingin, peristiwa di Desa Ketapang Laok merembet ke kejadian berikutnya," ujarnya.
"Tim saat ini tengah berada di lapangan, kami meminta doa kepada masyarakat semoga para pelaku berhasil diamankan," pungkasnya.
Waspada Pilkada
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf meminta pemerintah dalam hal ini Penjabat (Pj) gubernur maupun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selalu merasa situasi Pilkada Serentak 2024 dalam kondisi ‘under control’ atau berada di bawah kendali.
Pasalnya belakangan terjadi peristiwa menghebohkan publik yang punya kaitannya dengan Pilkada Serentak 2024.
"Saya menyampaikan kepada kawan semua kita jangan selalu mengatakan semua dalam under control, tapi realitanya ketika semua sudah terjadi, maka pasti bapak ibu, termasuk Kemendagri, kepolisian akan direpotkan,” kata Dede Yusuf.