Kota Solo, Kuliner, dan Digitalisasi Transaksi Pembayaran
Kota Solo yang terkenal akan destinasi wisata kuliner telah beradaptasi dengan digitalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
Melalui aplikasi tersebut, Jeje bisa melihat transaksi pembelian dan total transaksi yang telah masuk.
“Ini perkembangan zaman, saya tidak mau ketinggalan, jadi bisa melayani pembeli yang tidak bawa uang tunai,” ungkap Jeje.
Dari Sate hingga Nasi Liwet
Sebagai salah satu tujuan wisata kuliner, Kota Solo telah akrab dengan transaksi pembayaran nontunai seperti QRIS.
Sebut saja Sate Kambing Pak Manto yang terkenal dan sudah punya cabang di Jakarta.
Tidak sedikit pelanggan melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS.
Seperti yang dilakukan Marta Sari, warga Kabupaten Karanganyar yang memilih menggunakan pembayaran nontunai untuk menikmati sate kambing siang itu.
“Lebih mudah tinggal scan, selagi bisa QRIS biasanya pakai QRIS, uang tunai bisa untuk keperluan lain,” ungkap Marta, Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya, digitalisasi pembayaran QRIS sudah terasa hampir di setiap kalangan pedagang.
“Dari pedagang kecil di pinggir hingga kuliner terkenal sudah melayani nontunai,” ujarnya.
Sementara itu, berkunjung ke Kota Solo seperti kurang lengkap bila tidak menyantap nasi liwet.
Bahkan, ada penjual nasi liwet di Solo yang buka 24 jam, namanya Nasi Liwet Mbak Laksmi.
Ya, Laksmi (51) merupakan pemilik usaha nasi liwet yang memiliki sejumlah outlet di Kota Solo.
Satu di antaranya terletak di shelter kuliner Stadion Manahan.
"Semua cabang buka 24 jam," ungkap Laksmi saat dijumpai Tribunnews.