Pra-Rekonstruksi Kasus Penembakan Pelajar SMK di Semarang: Kronologi dan Lokasi
Polisi melakukan pra-rekonstruksi penembakan pelajar SMK di Semarang, dilakukan di tiga lokasi.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
SEMARANG - Polisi melakukan pra-rekonstruksi kasus penembakan pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) pada Selasa (26/11/2024).
Dalam kegiatan ini, polisi menghadirkan empat tersangka dari dua kelompok gangster, yaitu Seroja dan Tanggul Pojok.
Adapun identitas masing-masing, MPL (20), DP (15), AD (15), dan HRA (15).
Pra-rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi berbeda di Semarang Barat, dengan jarak sekitar 450 meter dari Perumahan Paramount.
Lokasi pertama, Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat
Lokasi kedua, di depan toko bangunan Jalan Untung Suropati, Manyaran, Semarang Barat.
Kemudian, lokasi ketiga, di depan minimarket Candi Penataran, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.
"Pra-rekontruksi ini dilakukan di 3 lokasi. Ada empat orang yang dihadirkan dari dua kelompok gangster Seroja dan Tanggul Pojok. Satu dewasa, tiga di bawah umur," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto kepada Tribunjateng.com, Selasa (26/11/2024).
Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng, menjelaskan lokasi pertama menjadi tempat pertemuan dua kelompok gangster yang kemudian saling kejar hingga lokasi kedua.
Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga di depan minimarket Candi Penataran, di mana penembakan terjadi.
Aipda RZ, anggota Polrestabes Semarang yang terlibat dalam penembakan, saat ini sedang diperiksa oleh Paminal Propam Polda Jateng.
Baca juga: Siswa SMKN 4 Semarang Alami Luka Tembak di Pinggul, Sempat Diantar ke RS Kariadi oleh Polisi
Kombes Pol Artanto menambahkan, Aipda RZ telah menjalani pemeriksaan urine dan darah, dan hasilnya negatif dari pengaruh narkoba dan alkohol.
Saat ditanya mengenai berapa kali Aipda RZ menembak, Artanto enggan memberikan jawaban, dengan alasan informasi tersebut sedang dalam pemeriksaan.
Keterangan Karyawan Minimarket
Reza (21), seorang karyawan minimarket di Jalan Candi Penataran, menyatakan bahwa polisi telah mengambil rekaman video CCTV dari toko tersebut.
Reza menegaskan, tidak ada tawuran yang terjadi, melainkan hanya seorang pria yang mengadang orang lewat.
"Kalau tawuran tidak ada. Hanya pria yang menghadang orang lewat," paparnya.
Mengenai penembakan, ia mengaku tidak mengetahui detailnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pra Rekontruksi Kasus Pelajar SMK Semarang Tewas Ditembak Polisi, Begini Versi Polisi
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).