Polisi di Bogor Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas, Korban Sempat Cerita ke Ketua RT Anaknya Pulang
Herlina Sianipar (61) tewas di tangan putranya Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi yang bertugas di Polres Metro Bekasi Kota.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Herlina Sianipar (61) tewas di tangan putranya Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi yang bertugas di Polres Metro Bekasi Kota.
Pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Raya Narogong, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (1/12/2024) malam.
Sebelum tewas dibunuh, Herlina sempat mengabari ketua RT bernama Hamid bahwa putranya akan pulang ke rumah.
Baca juga: Pak RT Bongkar Tabiat Aipda Nikson yang Hantam Ibunya Pakai Tabung Gas: Labil Seperti Orang Stres
Nahas. kepala Herlina dipukul Aipda NIkson menggunakan tabung gas elpiji 3 Kg.
Penuturan ketua RT
Beberapa hari sebelum pembunuhan, Ketua RT sempat melihat kebaikan hati mendiang Herlina.
Saat itu, Hamid disuguhi kopi saat mampir ke warungnya.
Bukan cuma itu, di momen tersebut Herlina juga sempat mengabari bahwa Aipda Nikson sedang pulang ke rumah.
Tak disangka, kabar dari Herlina soal kepulangan sang putra itu justru membawa petaka.
Sebab lima hari setelah bertemu Pak RT, Herlina meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri.
"Korban setahu bapak orangnya baik. Kemarin juga bapak main ke rumahnya, ada lima hari (lalu). (Kata korban) 'ngopi, ngopi pak'. Orang baik, orang bener, (Pak RT) diajak ngobrol sama dia (korban)," pungkas Hamid, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube tv one news, Selasa (3/12/2024).
Sementara korban adalah sosok yang baik hati, Pak RT menyebut pelaku justru memiliki perangai sebaliknya.
Ketua RT sebut pelaku seperti stres
Kata Hamid RT, Aipda Nikson memiliki sifat yang labil.
Baca juga: Kagetnya Pembeli Lihat Aipda Nikson Bunuh Ibu Kandung di Warung, Langsung Takut dan Lari
Bahkan Pak RT menyebut pelaku pembunuhan ibu kandung itu seperti orang depresi alias stres.
"Kalau pelaku emang, maaf ya, kayak stres. Kadang dia benar, kadang dia enggak, agak jauh dari rumah bapak 300 meter lah," akui Hamid.
Kendati demikian, Hamid mengaku tak mengenal lebih dalam soal sosok Aipda Nikson.
Namun belakangan muncul selentingan kabar bahwa Aipda Nikson kerap berbuat onar di lingkungan.
"Setahu bapak (pelaku) sama warga belum pernah cekcok, setahu bapak tapi, kan jauh rumahnya. Warga enggak lapor si Nikson gini-gini, biasa-biasa saja," imbuh Hamid.
Lebih lanjut, Hamid juga mengungkap fakta soal warung milik korban yang konon jadi tempat jual beli minuman keras.
Diungkap Hamid, warung korban sejatinya hanya menjual sembako dan kebutuhan sehari-hari.
"(Di rumah korban) jual sembako, yang bapak tahu sembako, kacang-kacang, ngemil begitu," pungkas Hamid.
Nasib pelaku
Aipda Nikson langsung diamankan di Polres Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkap awal mula pembunuhan tersebut dilakukan Aipda Nikson terhadap ibu kandungnya.
Baca juga: Warung Lokasi Aipda Nikson Hantam Kepala Ibunya Pakai Tabung Gas Melon Sepi Tak Ada Police Line
“Dia (Aipda NIkson) pulang di sini karena tinggal sama orang tuanya, (lalu) ada sedikit cekcok sehingga orang tuanya dilakukan penganiayaan,” ucap Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Lantaran perbuatannya, Aipda Nikson tak cuma akan menjalani proses hukum pidana saja.
Aipda Nikson juga bakal menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya.
“Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik, dan pemeriksaan saksi-saksi, saat ini sedang berjalan,” pungkas Kabid Propam Polda Metro Jaya, Kombes Bambang Satriawan.
Penulis: khairunnisa
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Keseharian Aipda Nikson Polisi yang Bunuh Ibu di Bogor Mengejutkan, Pak RT Bongkar Fakta Soal Pelaku