Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang pada Malam Hari

Ditreskrimum Polda Jawa Tengah menggelar prarekonstruksi kasus penembakan terhadap siswa SMK N 4 Semarang, Gamma alias GRO (17).

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Alasan Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang pada Malam Hari
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Ratusan massa melakukan doa bersama dengan menyalakan lilin untuk aksi solidaritas terhadap GRO (17) atau Gamma pelajar SMK N 4 Semarang yang meninggal dunia akibat ditembak polisi, Jalan Pandaran 2, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jumat (29/11/2024) malam. 

Setelah penetapan tersangka, selanjutnya polisi melakukan rekonstruksi lengkap didampingi pihak kejaksaan.

"Proses ini nanti menunggu hasil pemeriksaan penyidik," terang Artanto.

Selain itu, dirinya membantah bahwa prarekonstruksi dilakukan secara tertutup.

Namun, Artanto mengaku pelaksanaannya memang dilakukan secara mendadak.

Adapun prosesnya dilakukan pada malam hari guna menyesuaikan dengan waktu kejadian, dan agar tak menyebabkan jalan macet.

"Kami juga butuh konsentrasi dan gambar yang bagus. Itu yang jadi pertimbangan," tuturnya.

Kata Kabareskrim soal Beda Kronologi Kasus Penembakan

Kabareskrim, Komjen Pol. Wahyu Widada, menegaskan Mabes Polri melakukan asistensi proses penyelidikan kasus penembakan di Semarang, Jawa Tengah.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, penyelidikan kasus tersebut tegak lurus, akurat dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Prinsipnya dilakukan secara profesional dengan scientific investigation dan berikan transparansi kepada masyarakat,” ucap Wahyu kepada wartawan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.

Ia menilai, perbedaan kronologi yang disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar dan Kabid Propam Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Aris Supriyono masih diselidiki.

Berdasarkan keterangan Irwan Anwar, kasus penembakan itu terkait tawuran.

Sementara itu, Aris Supriyono menyebut insiden penembakan tidak terkait tawuran.

Wahyu Widada menekankan, apabila dalam fakta hukum ditemukan perbedaan, nantinya akan diproses.

“Nanti kita lihat, kalau seperti itu ada perbedaan. Jadi nanti dalam perkembangan kita kan juga perlu periksa ini, periksa ini."

“Sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan alur yang dijalankan, sesuai fakta yang didapatkan, baru nanti kita periksa,” pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Polda Jateng Gelar Pra-Rekontruksi Penembakan Gamma: Ada Tambahan Lokasi Baru, Tertutup Malam Hari?

(Tribunnews.com/Deni/Reynas)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas