Cara Agus Cari Korban, Incar Wanita yang Duduk Sendiri di Taman
Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi menuturkan, para korbannya sendiri dari kalangan mahasiswi dan beberapa masih pelajar.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - IWAS alias Agus Buntung (21), pria disabilitas yang jadi tersangka kasus pelecehan seksual saat ini jadi perhatian publik.
Ia melecehkan hingga 15 korban yang tiga di antaranya adalah anak di bawah umur.
Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi menuturkan, para korbannya sendiri dari kalangan mahasiswi dan beberapa masih pelajar.
Ia menuturkan, Agus menggunakan modus yang sama untuk mendekati korban.
Agus mencari korban yang tengah duduk sendiri di Tamah Udayana dan Taman Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Agus melakukan profiling terhadap korban, yang sedang duduk sendiri di taman, dengan asumsi ketika dia duduk sendiri dia sedang galau, sedang ada masalah,di situlah kemudian Agus masuk," terang Joko, dikutip dari TribunLombok.com.
Agus mendekati korban dan menunjukkan bahwa ia penyandang disabilitas.
Ketika korban merasa iba dan menaruh kepercayaan, Agus lantas beraksi untuk menggali informasi dari para korban.
Setelah korban terpancing menceritakan hal yang tak semestinya, Agus lantas memanipulasi korban hingga terjadilah pelecehan.
Agus mengajak korbannya ke sebuah homestay, di tempat tersebut ia melakukan aksinya.
Kerap ke Homestay
Fakta baru pun kini diungkap oleh karyawan homestay, I Wayan Kartika.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus: Beda Versi Keterangan Agus Buntung dan Korban saat Berduaan dalam Kamar
Ia mengatakan, Agus kerap memesan kamar nomor enam yang berada di pojokan.
"Kamar nomor enam yang di pojok," kata Wayan Kartika.
Wayan juga beberapa kali melihat Agus bersama perempuan yang berbeda-beda setiap kali check-in di homestay tersebut.
"Ya, empat sampai lima kali saya melihat, ya, itu mungkin (jarak) mingguan," kata Wayan, dikutip dari Kompas.com.
Wayan juga menyebutkan bahwa kamar tersebut dibayar oleh sang perempuan yang diajak oleh agus.
Namun, Agus juga terkadang membayar.
"Yang cewek (bayar), kadang-kadang si Agus juga bayar short time Rp 50.000," kata Wayan.
Diketahui, terbaru ini Polda NTB telah melakukan rekonstruksi di sejumlah titik, termasuk homestay tempat Agus Buntung melecehkan korbannya.
Rekonstruksi di dalam kamar dilakukan secara tertutup karena lokasi yang sempit.
Korban 15 Orang
Joko Jumadi membeberkan, korban dari Agus ini bertambah.
Sebelumnya ada 13 korban dan kini bertambah dua orang jadi 15 orang.
"Sekarang sudah 15 orang yang melaporkan ke kami, tujuh di antaranya sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi," jelas Joko.
Tiga dari 15 korban tersebut bahkan anak di bawah umur.
Agus melecehkan tiga korban di bawah umur tersebut dengan modus yang sama seperti korban dewasa.
Baca juga: Populer Regional: Agus Buntung Minta Damai - Sriyanto Kades Kepergok Bersama Janda Terancam Dipecat
"Mengajak mengobrol ada juga yang memacarinya, hampir sama semua modusnya, lokasinya juga di homestay yang sama," kata Joko.
Diketahui, Agus telah ditetapkan jadi tersangka kasus pelecehan seksual oleh Polda NTB.
Pihak kepolisian menuturkan, kekerasan seksual tersebut terjadi di sebuah homestay di Kota Mataram pada 7 Oktober 2024.
Atas perbuatannya tersebut, Agus dijerat Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Terungkap Cara Agus Difabel Manipulasi dan Pilih Korbannya: Perempuan yang Duduk Sendiri di Taman
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunLombok.com, Robby Firmansyah/Irsan Yamananda)(Kompas.com, Karnia Septia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.