Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Penganiaya Dokter Koas di Palembang Ternyata Sopir, Alasannya Terprovokasi Sikap Korban

Penganiaya Muhammad Luthfi, dokter koas FK Universitas Sriwijaya ternyata sopir keluarga. Pelaku mengaku terprovokasi atas sikap Luthfi.

Editor: Erik S
zoom-in Pelaku Penganiaya Dokter Koas di Palembang Ternyata Sopir, Alasannya Terprovokasi Sikap Korban
Kolase Tribunnews.com/Tribun Sumsel
Viral di media sosial yang memperlihatkan penganiayaan terhadap dokter koas dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) di sebuah cafe di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Adapun penganiayaan tersebut diduga karena masalah jadwal piket saat Tahun Baru. Kini, terduga pelaku yaitu D sudah diperiksa polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -  Muhammad Luthfi, dokter koas FK Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatra Selatan, menjadi korban penganiayaan.

Luthfi dipukul oleh D atau DT , sopir LD. LD adalah dokter koas sekaligus rekan Lutfhi. Mereka mendatangi Luthfi di sebuah rumah makan guna membicarakan terkait penjadwalan kegiatan fakultas kedokteran.

Saat itu, turut hadir Lina, ibunda LD.

Baca juga: Motif Penganiayaan Dokter Koas Unsri Palembang, Kuasa Hukum Pelaku: Terprovokasi, Ada Kesalahpahaman

Titis Rachmawati, kuasa hukum terlapor menyebut motif pemukulan yang dilakukan D terhadap M Luthfi, disebabkan terprovokasi ketika mendampingi Lina.

Menurut Titis, DT emosi karena menganggap Luthfi mengacuhkan persoalan jadwal jaga koas yang ditanyakan keluarga LD.

"Kami sebagai kuasa hukum D calon tersangka dan juga kuasa hukum ibu Lina. Menurut si D ini dia lihat (korban) tidak merespon, seperti itu aja, jadi orang tak direspon itu kayak gak ditanggapi. Malah ke arah lain sambil senyum-senyum, jadi dia terprovokasi," ujar Titis, Jumat (13/12/2024).

Menurutnya persoalan yang memicu keributan adalah hal sepele, yang mana dalam pertemuan tersebut hendak membicarakan soal jadwal koas. 

Berita Rekomendasi

Lina menceritakan tentang keadaan atau situasi koas yang dialami anaknya yang menurutnya pembagian jadwal jaga tidak adil.

"Klien kami akan meluruskan soal penjadwalan jadwal jaga anaknya. Karena ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ibu Lina mengajak korban bertemu bertujuan untuk komunikasi, menganggap anaknya tidak bisa komunikasi dengan korban koas ini," katanya.

Lanjut dia, kliennya berinisiatif sendiri tanpa sepengetahuan anaknya ingin bertemu korban.

Pada saat proses pertemuan tersebut kliennya mempertanyakan terkait pembagian jadwal jaga kelompok koas tersebut.

Baca juga: Dokter Koas di Palembang Dianiaya soal Jadwal Piket, Dilaporkan ke Polisi, Pelaku Minta Damai

Kliennya menyarankan agar pembagian jaga kelompok koas dapat dibagi dan dapat dirembukkan terlebih dahulu jangan sampai diputuskan secara sepihak.

"Namun pada saat klien membahas permasalahan tersebut, terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan tanpa sepengetahuan klien. Sopir klien kami D, tiba-tiba melakukan perbuatan seperti yang ada di video. Ini soal miss komunikasi saja," tuturnya.

Karena saat ini proses hukum berjalan ia berusaha menghormati jalannya penyelidikan dengan menyerahkan terlapor ke Unit V Subdit III Jatanras Polda Sumsel.

"Kami sangat kooperatif menyerahkan terlapor ke penyidik untuk jalani pemeriksaan. Meski begitu perbuatan sopir klien kami ini tidak dibenarkan," katanya.

Terakhir Titis juga membantah adanya isu yang menyebut kalau kliennya hendak mengajak anaknya berlibur ke Eropa

"Tidak benar itu liburan ke Eropa memangnya berapa jam. Itu sudah dilebih-lebihkan ," tandasnya.

 

Siap tanggung jawab

Titis menyebut kliennya berkeinginan damai dengan korban.

Hal tersebut disampaikan Titis saat mendampingi DT di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024). 

Titis menyebut keluarga pelaku pula siap bertanggung jawab dan menanggung biaya pengobatan Muhammad Luthfi.

Pelaku penganiayaan terhadap dokter koas, D (Kanan) didampingi kuasa hukumnya saat datang ke Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Pelaku penganiayaan terhadap dokter koas, D (Kanan) didampingi kuasa hukumnya saat datang ke Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024). (Tribun Sumsel/Rachmad Kurniawan)

"Saya datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa (DT) baik-baik, memohon maaf, dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan sebijak mungkin semuanya, anak-anak kita. Dengan kondisi seperti ini, LD juga terganggu kejiwaannya dengan kondisi yang sudah dipelintir-pelintir," kata Titis.

Titis menegaskan bahwa kekerasan dalam dunia pendidikan, terutama terhadap calon dokter, tidak dapat dibenarkan. 

Namun, ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena emosi sesaat yang memicu tindakan penganiayaan oleh DT terhadap Luthfi. 

Meski begitu, sebagai kuasa hukum, Titis akan berupaya mencari jalan damai antara kedua belah pihak. 

"Kita akan upayakan mediasi dan bertanggung jawab atas pembiayaan pengobatan. Kita juga akan menemui dekan dan kaprodi untuk meminimalisir masalah ini agar tidak melebar terlalu jauh," ujarnya. 

Hingga Jumat sore, DT masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera Selatan. 

Sebelumnya diberitakan, video penganiayaan seorang dokter koas di Palembang bernama Muhammad Luthfi viral di media sosial. 

Lutfhi dalam video terlihat dipukuli oleh seorang pria yang belakangan diketahui berinisial DT. 

Saat itu LD yang merupakan rekan Luthfi sesama dokter koas, membawa ibunya LN dan sopirnya DT untuk berbicara dengan Lutfhi terkait pergantian piket koas di tahun baru. 

Namun, Luthfi dinilai tidak merespons permintaan itu hingga DT tersulut emosi dan terjadi pemukulan.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kuasa Hukum Ungkap Alasan D Aniaya Dokter Koas karena Jadwal Piket, Pelaku Ternyata Sopir Keluarga

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas