Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bidan Pelaku Jual Beli Bayi di Yogyakarta Pernah Jadi Ketua RW, Sifatnya Buat Warga Pilih Jaga Jarak

Sosok bidan DM, tersangka kasus jual beli bayi di Yogyakarta dikenal memiliki watak keras dan egonya cukup tinggi. Hal itu buat warga jaga jarak.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Bidan Pelaku Jual Beli Bayi di Yogyakarta Pernah Jadi Ketua RW, Sifatnya Buat Warga Pilih Jaga Jarak
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini/ Miftahul Huda
Klinik bersalin Bidan JE dan DM di Kelurahan Tegalrejo, Kota Yogyakarta (kiri) dan Bidan JE dan DM tersangka jual beli bayi di Yogyakarta (kanan). 

Karena tak mengantongi surat izin praktik, keduanya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan praktik kebidanan

Berdasarkan temuan polisi, JE dan DM sudah melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) selama 14 tahun.

Aksi keduanya pertama kali terjadi pada tahun 2014.

Keduanya terus menjual bayi hingga tahun 2024.

Tahun ini, tercatat ada beberapa transaksi yang dilakukan.

Kombes FX Endriadi membeberkan, total ada 66 bayi dijual selama karier kejahatan JE dan DM.

Adapun rinciannya, berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28 dan bayi perempuan 36. 

Berita Rekomendasi

Serta 2 bayi tanpa keterangan jenis kelaminnya.

Semua transaksi dicatat secara rapi di buku terlangka.

"Berdasarkan hasil sementara pemeriksaan dari penyidik kami, diketahui dari kegiatan kedua tersangka tersebut, telah mendapatkan data sebanyak 66 bayi," kata Kombes FX Endriadi dilansir dari Tribunjogja.com.

"Data terakhir yang disepakati untuk bayi perempuan Rp55 juta dan bayi laki-laki Rp60 sampai Rp65 juta," lanjut dia.

Dalam menjalankan praktik ilegalnya, bidan JE dan DM berpura-pura ingin mengadopsi bayi berasal dari orang tua yang tak menghendaki kelahiran anak.

Rata-rata 66 bayi hasil hubungan gelap di luar nikah.

Keduanya kemudian melakukan proses adopsi tidak sah secara prosedural serta tanpa dilengkapi dokumen administrasi sesuai peraturan.

Setelah mendapatkan, bayi kemudian dijual kepada orang lain.

JE dan DM menjalankan bisnis TPPO hampir ke seluruh wilayah Indonesia.

"Dalam dan luar Kota Yogyakarta termasuk ke berbagai daerah seperti Papua, NTT, Bali, Surabaya dan lain-lain," ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Nugroho Arianto.

Atas perbuatannya Bidan JE dan DM kini  terancam mendekam di balik jeruji besi dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp300 juta. 

Keduanya disangkakan Pasal 83 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 76F Perlindungan Anak. 


(Tribunjogja.com/ Dewi Rukmini/ Miftahul Huda)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Pak RW Tempat Bidan Penjual Bayi di Jogja Tinggal

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas