Tabiat ASN Sulbar Tersangka Uang Palsu UIN Makassar Terungkap: Kerap Bolos Kerja, Bakal Dipecat
Tersangka yang merupakan ASN Pemprov Sulbar memiliki tabiat buruk selama bekerja. Dia kerap membolos dan pergi ke kantor hanya untuk presensi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
Ketika penggerebekan, polisi menemukan uang palsu dengan jumlah ratusan juta rupiah.
"Kita kembangkan, sehingga kami temukan yang senilai Rp 446.700.000. Barang bukti yang kami temukan di salah satu kampus di Gowa," jelas Reonald pada Senin (16/12/2024).
Dia mengatakan uang palsu yang diproduksi tersebut dalam bentuk pecahan Rp 100 ribu.
"Pecahan uang palsu Rp 100 ribu. Barang bukti lainnya masih ada. Jadi sabar, mudah-mudahan dalam waktu singkat ini kami rilis kembali. Dan ini akan dirilis oleh Kapolda Sulsel langsung," ujar Reonald.
Baca juga: Profil Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang Ditangkap atas Kasus Uang Palsu
Reonald mengatakan, dalam penggerebekan di Kampus II UIN Makassar tersebut, pihaknya menyita setidaknya 100 jenis barang bukti, termasuk mesin pencetak uang palsu.
Adapun mesin cetak uang palsu itu berukuran besar dan berwarna hitam. Kini, mesin tersebut telah dipasangi garis polisi atau police line.
Barang bukti tersebut pun kini juga telah dibawa ke Mapolres Gowa dan ditutupi terpal.
Di sisi lain, polisi sudah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini, termasuk Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim.
Diduga Andi Ibrahim merupakan inisiator peredaran uang palsu di UIN Makassar.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Timur dengan judul "Kelakuan Buruk Manggabarani ASN Sulbar Sebelum Ditangkap Gegara Uang Palsu, Pimpinan Tak Ampuni Lagi" dan di Tribun Toraja dengan judul "5 Fakta Kasus Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin, Berawal dari Temuan Rp 500 Ribu di Palangga"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Timur/Ansar)(Tribun Toraja/Apriani Landa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.