Siswi SD di Rembang Diduga Jadi Korban Bullying dan Pelecehan, Kepsek: Tak Ada Pencabulan
Inilah kabar terbaru soal kasus dugaan bullying dan pencabulan yang terjadi di Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus dugaan bullying dan pencabulan yang terjadi di Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Diketahui, korbannya sendiri merupakan siswi kelas enam SD.
Dan terduga pelaku ada empat orang.
Menanggapi hal tersebut, kepala sekolah pun memberikan keterangan.
"Guru-guru waktu pukul 09.00 WIB, itu karena jam istirahat (pelajaran) maka guru-guru mengumpul di perpustakaan, untuk mengikuti sosialisasi e-rapot," kata Kepala Sekolah Dasar di Lasem, Arief Rahardi, Rabu (18/12/2024).
Mengutip TribunJateng.com, hal tersebut pun membuat para siswa tak termonitor.
Ia menuturkan, lokasi kejadian tak jauh dari tempat para guru mendapatkan sosialisasi e-rapot.
Guru-guru juga sempat mendengar adanya kegaduhan di dalam kelas.
Sehingga satu guru datang ke lokasi dan memulangkan murid.
"Guru mendengar ada suara yang tidak seperti biasanya, karena saat itu sedang tidak ada pelajaran dan para guru sibuk dengan e-rapot sehingga salah satu guru meminta tolong untuk anak-anak sebaiknya dipulangkan saja," ujar Arief.
Saat dipulangkan, korban tak terlihat oleh guru hingga akhirnya ditemukan di kamar mandi dalam kondisi menangis.
Baca juga: 4 Siswa SD di Rembang Cabuli dan Bully Teman Sekelas, Ibu Korban Ceritakan Perbuatan Pelaku
"Kemudian dipulangkan dan guru tidak tahu adanya kasus tersebut," sambungnya.
Terkait soal pencabulan, Arief menyangkal hal tersebut.
Dari keterangan empat siswa terduga pelaku, mereka hanya meminta kunci yang disimpan di kantong rok korban.
"Mereka (terduga pelaku) meminta kunci dengan maksud menutup sekat kelas agar kelas 5 dan 6 tidak campur,"
"Karena kunci di dalam saku korban dan kuncinya diarea sini (paha kanan dan kiri), sehingga yang dioyok (rebut) di situ," jelas Arief.
Kepala Sekolah Dipanggil
Sementara itu, Polres Rembang juga memanggil pihak sekolah.
Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Heri Dwi Utomo menuturkan, saat ini kasus masih dalam penyelidikan.
"Aduan dari korban memang dua-duanya adalah korban dan ABH (anak berurusan hukum) itu memang harusnya ada perlakuan khusus, jadi kami kaji kemudian kami lakukan penyelidikan," ujarnya kepada TribunJateng.com.
Kepala sekolah pun memenuhi undangan dengan datang ke Polres Rembang.
"Atas undangan dari Reskrim, terkait laporan dari para orang tua murid," tuturnya.
Cerita Ibu Korban
Diketahui, dugaan perundungan dan pencabulan ini terjadi saat jam pelajaran sekolah, pada Jumat (13/12/2024) menjelang jam pulang.
Ibu korban, L (40), menceritakan kepala anaknya dibenturkan ke lemari dan ke tembok.
Ia mengatakan, ada tiga orang siswa kelas enam dan satu orang siswa kelas lima yang melakukan perundungan dan pencabulan terhadap anaknya, J (12).
Kasus perundungan ini diketahui L saat ia sedang menjemput anaknya pulang sekolah.
Baca juga: Kisah Pilu Siswi SD di Rembang, Dirundung dan Dilecehkan 4 Siswa di Sekolah, Korban Alami Trauma
Ia merasa aneh karena tiba-tiba ia dipeluk oleh seorang guru.
"Saya tidak biasanya dipeluk sama guru di sana waktu jemput anak saya."
"Terus anak saya nangis, kemudian waktu di rumah dia masuk ke kamar."
"Baru saat malam hari dia merintih kesakitan dan mau cerita," tutur L saat ditemui di rumahnya, Selasa.
Ia juga menceritakan J mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari empat orang siswa lain.
"Ada empat anak, tiga orang itu kelas 6 SD dan satu orang kelas 5 SD."
"Anak saya dimasukan ke kelas, kepalanya dibenturkan di lemari, terus di tembok, kemudian di jatuhkan ke lantai, habis itu ada yang megangin anak saya," lanjut L.
Setelah itu, terduga pelaku melakukan pelecehan ke korban.
Tas milik anaknya juga sempat dibuang dan terduga pelaku pernah memalak anaknya.
L menambahkan, keempat terduga pelaku melakukan pelecehan hingga membuat anaknya trauma.
"Karena itu (J) selama empat hari mengurung diri di kamar. Tiba-tiba nangis sendiri kadang pagi, siang, sore atau malam."
"Selama empat hari ini juga sulit makan saya paksa makan, sehari kadang cuman sekali makan."
"Ini belum mau sekolah, saya istirahat di rumah juga," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polres Rembang Panggil Pihak Sekolah Dasar Terkait Dugaan Perundungan dan Pencabulan di Lasem
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Rezanda Akbar D)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.